digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Illah Sanati
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

2020 TA PP ILLAH SANATI_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Pengembangan ekonomi lokal adalah suatu proses yang mencoba merumuskan kelembagaan-kelembagaan pembangunan di daerah, peningkatan kemampuan SDM untuk menciptakan produk-produk yang lebih baik serta pembinaan industri dan kegiatan usaha pada skala lokal. Kemudian menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bahwa Industri Kecil dan Menengah merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi nasional berbasis kerakyatan. Hal ini lantaran para pelaku IKM membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya dan erat kaitannya dengan industri berbasis budaya serta wujud pelestarian budaya. Namun, terdapat beberapa masalah dalam perkembangan IKM di Indonesia yaitu salah satu masalah yang umum dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah adalah kesulitan dalam pemasaran. Sebagaimana pada kasus industri kerajinan gerabah di Desa Sitiwinangun, Kabupaten Cirebon yang saat ini perkembangannya menurun karena kesulitan pemasaran sehingga tingkat penjualan gerabahnya menurun semenjak ada produk-produk serupa yang terbuat dari plastik. Sehingga dengan adanya otonomi daerah di Indonesia, peran pemerintah setempat dalam mengembangkan potensi ekonomi lokalnya menjadi penting. Dalam pembangunan ekonomi daerah peran pemerintah dapat mencakup peran-peran wirausaha (entrepreneur), koordinator, fasilitator, dan stimulator. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang sudah dijalankan dan perlu ditingkatkan oleh pemerintah setempat dalam mengembangkan ekonomi masyarakatnya, dalam hal ini Pemerintah Desa Sitiwinangun dalam mengembangkan industri kerajinan gerabah di Desa Sitiwinangun sebagai studi kasus. Penelitian ini akan menggunakan metode pengumpulan data primer dengan wawancara dan observasi serta sekunder dengan tinjauan literatur, RPJMDes dan dokumen akademik. Dengan metode analisis yang digunakan yaitu analisis konten dengan teknik pattern matching. Penelitian ini menemukan bahwa Pemerintah Desa Sitiwinangun telah berupaya menjalankan perannya yang meliputi peran entrepreneur, koordinator, fasilitator dan stimulator dengan semaksimal mungkin dalam mengembangkan kegiatan ekonomi lokalnya yaitu industri kerajinan gerabah. Meskipun masih terdapat beberapa peran pada indikator tertentu belum dijalankan oleh Pemerintah Desa Sitiwinangun.