digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Yuditha Resgiaty
PUBLIC Yoninur Almira


Besarnya timbulan sampah yang di hasilkan di Indonesia tidak disertai dengan adanya peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah dan pembiayaan yang memadai sehingga banyak sampah yang tidak terkelola dan mencemari lingkungan. Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan terkait pengelolaan sampah melalui pendekatan waste to energy sebagai upaya penyelesaian masalah tumpukan sampah serta mendorong penggunaan energi baru terbarukan melalui potensi sampah yang ada. Salah satu teknologi waste to energy yang saat ini mulai banyak diterapkan adalah adalah Refuse Derived Fuel (RDF). Teknologi RDF memiliki kelebihan berupa biaya investasi yang lebih rendah dan teknologi yang relatif sederhana, namun pembangunan infrastruktur RDF harus diimbangi dengan kepastian offtaker sebagai pemanfaat dari produk RDF tersebut. Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang mulai melakukan pengelolaan sampah dengan teknologi RDF. Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Jawa Barat, pada Tahun 2020 jumlah timbulan sampah di Kabupaten Bogor mencapai 3.044.117 ton dengan jumlah sampah yang tertangani hanya sekitar 5,23%. Banyaknya jumlah sampah yang ada menjadi potensi bahan baku untuk pengembangan teknologi RDF, selain itu Kabupaten Bogor memiliki pabrik semen yang dapat menjadi offtaker dari produk RDF yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisa SWOT, Pengembangan teknologi RDF di Kabuapten Bogor berada dalam kuadran I, yang menunjukan bahwa Kabupaten Bogor memiliki kekuatan dan peluang untuk dapat memaksimalkan pengembangan teknologi RDF. Posisi ini dinilai menguntungkan baik sebagai solusi dalam penanganan sampah maupun pengembangan energi alternatif yang dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bogor.