COVER Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 1 Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 5 Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Rico Milza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Agenda dekarbonisasi global dan transisi energi menjadi tantangan terbesar bagi
perusahaan energi. Beberapa perusahaan energi internasional memisahkan
bisnis energi terbarukan nya untuk memaksimalkan potensi valuasi. Fenomena
pemisahaan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham sudah diterapkan
sejak lama oleh berbagai konglomerasi di seluruh dunia. Pertamina, perusahaan
minyak dan gas terintegrasi di Indonesia, menyesuaikan strategi nya untuk
membuka nilai perusahaan dengan melakukan restrukturisasi dan pemisahaan
unit bisnis menjadi enam sub-holding dan anak perusahaan untuk mencapai
aspirasi pemegang saham berupa valuasi USD 100 milyar.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap valuasi Pertamina
setelah restrukturisasi menggunakan metoda valuasi Sum of The Parts (SOTP)
kepada setiap sub-holding dan anak perusahaan. Internal dan eksternal analysis
masing-masing sub-holding dan anak perusahaan digunakan sebagai masukkan
dalam proses valuasi. Valuasi intrinsic menggunakan FCFF dan valuasi relatif
menggunakan EV/EBITDA dan P/BV digunakan untuk menghitung nilai ekuitas
tersirat masing-masing sub-holding dan anak perusahaan. Hasil SOTP
menyiratkan nilai ekuitas berdasarkan masing-masing metode dirata-ratakan dan
kemudian disesuaikan dengan hutang dan kas perusahaan induk. Penelitian ini
juga mengkaji analisis skenario penilaian intrinsik masing-masing sub-holding
dan anak perusahaan menghadapi tantangan dan peluang kedepan untuk
mendapatkan probabilitas rentang penilaian.
Hasil valuasi FCFF masing-masing sub-holding dan anak perusahaan pasca
restrukturisasi mengungkapkan total nilai ekuitas tersirat sebesar USD 75,29
miliar. Total hasil valuasi relatif masing-masing sub-holding dan anak
perusahaan Pertamina adalah USD 76,00 miliar. Rata-rata total nilai ekuitas
tersirat Pertamina dengan menggunakan kedua metode tersebut adalah USD
75,65 miliar. Setelah penyesuaian kas dan utang PT Pertamina (Persero) sebesar
USD -9,79 miliar, rata-rata total nilai ekuitas tersirat PT Pertamina (Persero)
adalah USD65,85 miliar, jauh lebih rendah dari aspirasi pemegang saham
sebesar USD 100 miliar.
Dalam skenario optimis, total nilai ekuitas tersirat Pertamina bisa mencapai USD
101,1 miliar. Dalam skenario pesimis, total nilai ekuitas tersirat menjadi USD
35,79 miliar. Analisis sensitivitas variabel valuasi untuk masing-masing sub-holding dan anak perusahaan menyimpulkan bahwa ICP merupakan variabel
yang paling sensitif terhadap PHE sebagai kontributor utama valuasi Pertamina.
Mayoritas variabel subholding dan anak perusahaan lainnya yang paling sensitif
adalah biaya pendapatan.