Di tengah ketidakpastian ekonomi global tahun 2023, Indonesia berusaha mewujudkan
pertumbuhan ekonomi melalui solusi inovatif terhadap tantangan ekspansi perkotaan. Pemerintah
mengatasi keterbatasan lahan perkotaan dan kemacetan lalu lintas dengan LRT dan Transitoriented Development (TOD). Secara bersamaan, upaya Bank Indonesia untuk menstabilkan
reverse repo memainkan peran krusial dalam memajukan stabilitas dan pertumbuhan, terutama
meningkatkan permintaan pinjaman KPR. Langkah-langkah ini diharapkan akan memberikan
manfaat bagi industri properti dengan menarik lebih banyak pelanggan. PT. Adhi Commuter
Properti tbk. (ADCP) memposisikan diri untuk memanfaatkan lonjakan permintaan terhadap
properti diperkotaan. Meskipun menghadapi tantangan, termasuk penurunan harga saham,
diferensiasi strategi dan relaksasi regulasi membuka peluang pertumbuhan bagi ADCP.
Analisis nilai intrinsik ADCP menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), Relative
Valuation, dan Net Asset Value (NAV) mengungkapkan potensi harga yang murah. Dengan
mempertimbangkan hasil, penulis merekomendasikan membeli atau menahan saham ADCP untuk
investasi jangka panjang. Saham ini undervalued dibandingkan nilai intrinsiknya dan
menunjukkan rasio P/E dan PBV yang menguntungkan dibandingkan dengan pesaingnya