Pengaruh urbanisasi menyebabkan kota terus mengalami pertumbuhan yang diiringi oleh peningkatan populasi. Hal ini berdampak langsung terhadap berkurangnya ruang dengan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan bermain anak-anak. Permasalahan terhadap kurangnya fasilitas ruang ini dapat berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Terutama pada area hunian padat penduduk, dimana sangat sulit ditemukan ruang yang ramah anak untuk memfasilitasi kegiatan bermain dan bereksplorasi. Anak-anak yang hidup di kawasan perkotaan membutuhkan lingkungan hidup dan fasilitas yang layak huni untuk mengasah kreativitas dan kebutuhannya akan eksplorasi dan bermain. Seperti yang kita ketahui, pada kawasan perkotaan masih diperlukan satu tempat atau fasilitas yang nyaman dan aman untuk kebutuhan dan kepentingan anak-anak dalam memenuhi kehidupan bersosialnya. Pembangunan ruang publik yang memfasilitasi kegiatan bermain anak-anak hingga remaja, telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa tahun terakhir yang tercermin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Ruang berkumpul diharapkan mampu menjadi wadah pemberdayaan anak dan remaja yang memiliki wawasan global dan mencukupi berbagai kebutuhan pada sehari-hari. Keberadaan dari sebuah fasilitas anak dapat menjadi tolak ukur untuk meningkatkan potensi anak pada suatu daerah. Fasilitas seperti community space merupakan salah satu kebutuhan masyarakat, khususnya anak hingga remaja, yang tinggal pada kawasan perkotaan. Dalam konteks ini, community space juga dapat diintegrasikan dengan bangunan lain yang memiliki fungsi penunjang seperti perpustakaan, ruang terbuka, taman, hingga area berolahraga. Sebagai upaya dalam merespon kurangnya ruang komunitas bersama bagi anak-anak dan remaja di hunian yang padat penduduk, maka akan dikembangkan sebuah proyek dengan pendekatan ramah anak yang edukatif namun tetap ramah terhadap hunian padat di sekitarnya. Diharapkan proyek ini mampu menjadi fasilitas yang bersifat edukatif dan mampu menjadi ruang untuk masyarakat yang tinggal di sekitarnya, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Beberapa pendekatan yang digunakan adalah strategi implementasi rancangan ramah anak, rancangan yang bersifat edukasi aktif yang mampu menghimpun kegiatan bersama, dan juga implementasi strategi fasilitas di tengah padatnya hunian penduduk. Seluruh teori dikembangkan untuk disusun teori desain yang paling tepat untuk menjawab persoalan perancangan yang terjadi dan akan dijawab dalam ide alternatif konsep yang tepat guna.