Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) menghasilkan senyawa antikolesterol lovastatin sebagai salah satu metabolit sekundernya. Biosintesis lovastatin pada jamur tiram (Pleurotus ostreatus) berpotensi ditingkatkan dengan pemberian fitohormon pada masa pertumbuhan miselianya karena peranan fitohormon yang mampu mengaktifkan ekspresi gen setelah tercapai konsentrasi tertentu. Beberapa jenis fitohormon yang berpengaruh adalah auksin (IAA), giberelin (GA), dan sitokinin (kinetin/KIN). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi fitohormon terbaik, di antara IAA, GA, dan KIN serta persentase miselia baglog terbaik saat perlakuan agar didapatkan peningkatan biosintesis lovastatin tertinggi pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan menentukan pengaruh perlakuan terbaik, baik jenis fitohormon, konsentrasinya, dan persentase miselia baglog terhadap ekspresi gen yang berkaitan dengan biosintesis lovastatin pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Dalam penelitian ini, digunakan IAA konsentrasi 1, 5 , dan 10 ppm; GA 5, 10, dan 15 ppm; serta KIN 5, 10, dan 15 ppm yang diberikan pada baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dengan persentase miselia 75% untuk menentukan jenis dan konsentrasi fitohormon terbaik. IAA 5 ppm, GA 10 ppm, dan KIN 10 ppm digunakan pada baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dengan persentase miselia 50%, 75%, dan 100% untuk menentukan persentase miselia baglog terbaik saat pemberian fitohormon. Kadar lovastatin dari badan buah dan miselia dari setiap perlakuan tersebut dianalisis dengan metode spektrofotometri. Sampel dari variasi fitohormon terbaik digunakan untuk analisis ekspresi gen terkait biosintesis lovastatin dengan metode qPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fitohormon dengan persentase miselia baglog yang tepat mampu meningkatkan konsentrasi lovastatin yang dihasilkan baik pada miselia, maupun badan buah Pleurotus ostreatus. Perlakuan fitohormon dan persentase miselia baglog yang memberikan peningkatan lovastatin tertinggi adalah GA 10 ppm dengan persentase miselia baglog 75%, yaitu menghasilkan konsentrasi lovastatin 20,03±2,58 ppm dengan yield (P/X) 0,40±0,05 mg/g pada badan buah dan konsentrasi lovastatin 14,98±0,02 ppm dengan yield (P/X) 0,30±0,02 mg/g pada miselia. Data menunjukkan terjadi peningkatan biosintesis lovastatin yang berbeda signifikan (p < 0,05) dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Hasil analisis ekspresi gen terhadap sampel dari perlakuan GA 10 ppm dengan persentase miselia 75% menunjukkan adanya peningkatan ekspresi gen CYP450 (LovA), yaitu fold change 2,38 dibandingkan fold change kontrol 1,05 pada badan buah dan fold change 1,08 dibandingkan fold change kontrol 1,00 pada miselia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, perlakuan GA 10 ppm pada persentase miselia baglog 75% merupakan variasi terbaik untuk meningkatkan konsentrasi lovastatin dan ekspresi gen CYP450 (LovA) pada jamur tiram (Pleurotus ostreatus).