ABSTRAK Priscila Devina Primaresti
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
BAB 1 Priscila Devina Primaresti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Priscila Devina Primaresti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Priscila Devina Primaresti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Priscila Devina Primaresti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Priscila Devina Primaresti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,7-2,9 juta ton, namun yang dapat dipenuhi oleh produksi kedelai dalam negeri maksimal hanya berkisar 700-900 ribu ton. Ketersediaan benih bermutu dan lahan yang kurang menjadi beberapa penyebab rendahnya produktivitas kedelai. Solusi yang memungkinkan untuk kendala tersebut salah satunya praktik budidaya pada lahan potensial dan penggunaan varietas lokal unggulan. Salah satu kedelai varietas lokal unggulan adalah Anjasmoro. Tingginya kadar protein pada biji kedelai mengindikasikan besarnya kebutuhan N tanaman kedelai. Bakteri simbiotik Rhizobium sp. dan bakteri penambat N non-simbiotik seperti Azotobacter sp. dapat memenuhi kebutuhan N kedelai. Pada penelitian ini, akan dikuantifikasi dinamika populasi bakteri total dan bakteri penambat N non-simbiotik selama budidaya kedelai Anjasmoro dengan praktik budidaya kedelai yang dianjurkan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel tanah rhizosfer kedelai, inokulasi bakteri tanah pada medium NA, medium Jensen, dan medium Burk, kemudian dilakukan TPC. Dari penelitian diperoleh populasi bakteri total, total bakteri penambat N non-simbiotik, dan Azotobacter sp. di tanah sepanjang masa hidup tanaman kedelai masing-masing memiliki rentang 2,7x106-3,9x107 CFU/mL dan cenderung stabil selama pertumbuhan kedelai, 1,27 x 106-16,87 x 106 CFU/mL, dan 0,27 x 106-6 x 106 CFU/mL. Pada fase vegetatif tanaman kedelai saat 0 MST-6 MST, rata-rata populasi bakteri total, total bakteri pemfiksasi N non-simbiotik, dan Azotobacter sp. masing-masing sebesar 20,59 x 106 CFU/mL; 5,43 x 106 CFU/mL; dan 2,22 x 106 CFU/mL. Pada fase generatif atau fase reproduktif saat 7 MST-13 MST, rata-rata populasi bakteri total, total bakteri pemfiksasi N non-simbiotik, dan Azotobacter sp. masing-masing sebesar 17,25 x 106 CFU/mL; 5,36 x 106 CFU/mL; dan 3 x 106 CFU/mL. Persentase populasi total bakteri penambat N non-simbiotik sepanjang masa hidup tanaman kedelai terhadap populasi bakteri total adalah sebesar 28,50%. Persentase populasi bakteri Azotobacter sp. sepanjang masa hidup tanaman kedelai terhadap populasi bakteri total adalah sebesar 13,81% dan terhadap populasi total bakteri penambat N non-simbiotik adalah sebesar 48,43%.