ABSTRAK 'Aisyah Qurrata'aini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Sebagai salah satu lokasi wisata dan pertanian di wilayah Jawa Timur, Kompleks Kaldera
Tengger memiliki ancaman bahaya akibat erupsi Gunungapi Bromo yang masih terus
menunjukkan aktivitas vulkanik hingga hari ini. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait ancaman
bahaya akibat erupsi, penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
mekanisme erupsi yang kemudian dimodelkan secara deterministik dan probabilistik.
Penelitian berfokus pada erupsi paling besar selama 50 tahun terakhir yaitu erupsi tahun 2010.
Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis pohon kejadian, tefrastratigrafi, analisis
fisik tefra seperti properti fisik, analisis komposisi butir, petrografi bom, dan analisis morfologi
butir, serta pemodelan deterministik dan probabilistik jatuhan abu vulkanik menggunakan
aplikasi TephraProb. Dari analisis pohon kejadian diketahui bahwa bahaya dengan probabilitas
tertinggi selama 50 tahun terakhir adalah jatuhan abu vulkanik. Berdasarkan analisis
tefrastratigrafi, dan analisis fisik tefra, diketahui bahwa terdapat 4 fase erupsi, yaitu fase
pembukaan kawah berupa erupsi freatomagmatik, fase erupsi strombolian, fase erupsi abu, dan
fase akhir erupsi berupa perselingan erupsi abu dan freatomagmatik. Kemudian, dilakukan
pemodelan deterministik erupsi 2010 yang menunjukkan adanya perbedaan dampak abu
vulkanik dari setiap fase erupsi. Berdasarkan pemodelan yang dilakukan, pada fase 1 jatuhan
abu vulkanik tersebar sejauh ~30 km ke arah timur, ~70 km ke arah tenggara pada fase 2, ~30
km ke arah timur pada fase 3, dan ~25 km ke arah timur pada fase 4. Terakhir, dilakukan
analisis probabilistik menggunakan data angin tahun 2010-2022 untuk mengetahui probabilitas
bahaya akibat jatuhan abu vulkanik. Berdasarkan hasil pemodelan probabilistik, pemodelan
sepanjang tahun dan pada bulan April-Agustus menunjukkan abu vulkanik akan condong
mengarah ke barat-barat daya. Sedangkan, pada bulan September-Maret, abu vulkanik akan
condong mengarah ke timur. Dari pemodelan probabilistik yang dilakukan, dapat diketahui
bahwa daerah Putus dan Wonokitri yang berada di bagian timur dan barat Gunungapi Bromo
memiliki risiko bahaya akibat abu vulkanik dengan akumulasi hingga 300 kg/m2. Akumulasi
jatuhan abu vulkanik belum dapat tersampaikan oleh Peta KRB yang ada sehingga diperlukan
media lain untuk menyampaikan risiko bahaya terutama pada wisatawan dan masyarakat di
sekitar Gunungapi Bromo.