digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Yasmin Auni Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Pemerintah mendorong penggunaan layanan transportasi publik, salah satunya melakukan pembangunan dan pengembangan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai transportasi publik yang modern dalam pengembangan transportasi publik yang terintegrasi agar mengurangi penggunaan transportasi pribadi. Namun, adanya pandemi COVID-19 menyebabkan adanya kebijakan dalam membatasi pergerakan masyarakat yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga terjadi pengurangan yang signifikan terhadap penggunaan layanan transportasi publik dan terdapat kerugian MRT Jakarta, yakni adanya penurunan potensi pendapatan hingga hampir 66 persen dari tarif. Dengan adanya permasalahan tersebut dan pengupayaan pemulihan transportasi publik khususnya MRT Jakarta setelah adanya pandemi COVID-19, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons masyarakat dan aktivitas pengguna Twitter terhadap pelayanan MRT Jakarta sebagai transportasi modern pada masa transisi Endemi COVID-19. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan big data crowdsourcing melalui media sosial Twitter beserta studi kepustakaan dan kebijakan. Analisis data dilakukan dengan analisis sentimen, terms frequency analysis, time series analysis, dan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa sentimen masyarakat terhadap MRT Jakarta cenderung negatif, namun terdapat adanya peningkatan sentimen pada masa transisi dibandingkan sebelum masa transisi serta peningkatan skor per bulannya pada masa transisi. Adapun tingkat keberterimaan yang mendominasi dibandingkan ketidakterimaannya baik sebelum transisi maupun masa transisi. Terdapat adanya pemenuhan kriteria Standar Pelayanan Minimum (SPM) terhadap keberterimaannya terkait keamanan, keandalan, dan kenyamanan namun terdapat ketidakterimaan terhadap SPM terkait kriteria kemudahan pada masa transisi. Data tweets terkait MRT Jakarta didominasi muncul pada hari Rabu, Sabtu, dan Minggu saat masa transisi. adanya peningkatan secara signifikan terhadap aktivitas pengguna Twitter berdasar tujuan perjalanan pada masa transisi khususnya bulan September dalam semua kategori tujuan perjalanan. Adanya sentimen masyarakat umum yang cenderung negatif namun terdapat tingkat keberterimaan yang tinggi berdasarkan faktor penggunaannya, dianjurkan untuk melakukan pemasaran yang lebih baik berdasarkan testimoni pengguna, adapun penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut guna peningkatan strategi pelayanan MRT Jakarta.