Pemerintah mendorong penggunaan layanan transportasi publik, salah satunya
melakukan pembangunan dan pengembangan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai
transportasi publik yang modern dalam pengembangan transportasi publik yang
terintegrasi agar mengurangi penggunaan transportasi pribadi. Namun, adanya
pandemi COVID-19 menyebabkan adanya kebijakan dalam membatasi pergerakan
masyarakat yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga terjadi pengurangan yang
signifikan terhadap penggunaan layanan transportasi publik dan terdapat kerugian
MRT Jakarta, yakni adanya penurunan potensi pendapatan hingga hampir 66 persen
dari tarif. Dengan adanya permasalahan tersebut dan pengupayaan pemulihan
transportasi publik khususnya MRT Jakarta setelah adanya pandemi COVID-19,
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons masyarakat dan aktivitas
pengguna Twitter terhadap pelayanan MRT Jakarta sebagai transportasi modern
pada masa transisi Endemi COVID-19. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan
dengan big data crowdsourcing melalui media sosial Twitter beserta studi
kepustakaan dan kebijakan. Analisis data dilakukan dengan analisis sentimen, terms
frequency analysis, time series analysis, dan analisis deskriptif. Hasil analisis
menunjukkan bahwa sentimen masyarakat terhadap MRT Jakarta cenderung negatif,
namun terdapat adanya peningkatan sentimen pada masa transisi dibandingkan
sebelum masa transisi serta peningkatan skor per bulannya pada masa transisi.
Adapun tingkat keberterimaan yang mendominasi dibandingkan ketidakterimaannya
baik sebelum transisi maupun masa transisi. Terdapat adanya pemenuhan kriteria
Standar Pelayanan Minimum (SPM) terhadap keberterimaannya terkait keamanan,
keandalan, dan kenyamanan namun terdapat ketidakterimaan terhadap SPM terkait
kriteria kemudahan pada masa transisi. Data tweets terkait MRT Jakarta didominasi
muncul pada hari Rabu, Sabtu, dan Minggu saat masa transisi. adanya peningkatan
secara signifikan terhadap aktivitas pengguna Twitter berdasar tujuan perjalanan
pada masa transisi khususnya bulan September dalam semua kategori tujuan
perjalanan. Adanya sentimen masyarakat umum yang cenderung negatif namun
terdapat tingkat keberterimaan yang tinggi berdasarkan faktor penggunaannya,
dianjurkan untuk melakukan pemasaran yang lebih baik berdasarkan testimoni
pengguna, adapun penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut guna peningkatan strategi
pelayanan MRT Jakarta.