digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Paduan logam berbasis Co merupakan biomaterial masa depan untuk aplikasi implan katup jantung karena memiliki keunggulan sifat mekanik, ketahanan korosi serta biocompatibility. Salah satu paduan berbasis kobalt yang kini mulai diteliti sebagai biomaterial adalah paduan CoCrWNiMn. Boron telah lama digunakan sebagai unsur pemadu yang ditambahkan dalam jumlah tertentu pada beberapa paduan. Pada penelitian ini, boron digunakan sebagai unsur pemadu pada paduan CoCrWNiMn, dengan tujuan untuk memodifikasi sifat mekanik dan sifat ketahanan korosinya. Paduan CoCrWNiMn dibuat dari potongan-potongan logam kobalt, krom, wolfram, nikel, mangan, dan boron menggunakan vacuum arc remelting pada kondisi atmosfer Argon. Proses pelelehan pada masing-masing sampel dilakukan sebanyak 6 kali secara bolak-balik untuk memperoleh distribusi unsur yang merata di setiap bagiannya. Struktur mikro, sifat mekanik, dan ketahanan korosi dari paduan CoCrWNiMn-×B yang terbentuk dianalisis. Analisis yang dilakukan meliputi pengamatan mikroskop optik, pengamatan dengan SEM-EDS mapping, pengujian OES, pengujian XRD, pengujian kekerasan, pengujian kekuatan tarik, uji densitas dan perilaku korosi dari paduan CoCrWNiMn-×B dalam larutan Hanks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan boron hingga 0,8% berat pada paduan CoCrWNiMn tidak menyebabkan perubahan fasa yang signifikan, namun menyebabkan endapan di batas butir pada morfologi sampel. Kekerasan dan kekuatan tarik paduan CoCrWNiMn mengalami peningkatan dengan penambahan boron. Paduan CoCrWNiMn dengan 0,8% berat boron menghasilkan nilai kekerasan dan kekuatan luluh tertinggi, yakni 32,74 HRC dan 439,27 MPa. Laju korosi paduan CoCrWNiMn dalam larutan Hanks mengalami penurunan dengan penambahan boron. Hasil korosi in-vivo telah menunjukkan bahwa paduan CoCrWNiMn dengan penambahan boron hingga 0,8% berat memiliki hambatan listrik tertinggi, yang menyebabkan penurunan laju korosi.