Cover_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Alya Fiska Rahnia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Kandungan etanol atau isopropanol dalam hand sanitizer dapat menyebabkan kulit kering, yaitu
kondisi kurangnya air di dalam stratum korneum ditandai dengan gejala kemerahan, gatal-gatal, dan
bersisik. Daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung karotenoid, asam askorbat, glukosinolat, dan
senyawa bioaktif lainnya sebagai antioksidan, berfungsi menjaga dari kerusakan kulit, dan
meremajakan kulit. Sistem kristal cair (LC) dapat meningkatkan laju difusi obat melalui transdermal
dan stabilitas zat aktif dalam sediaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh emulsi LC
ekstrak daun kelor terhadap peningkatan hidrasi kulit melalui uji in vivo menggunakan alat
corneometer CM 825. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi termodifikasi, ekstrak
dikarakterisasi melalui penentuan bobot jenis ekstrak, pH, total fenol, dan aktivitas antioksidan.
Surfaktan pada sistem LC meliputi desil glikosida (DG) dan setostearil alkohol (CA). Sediaan dievaluasi
dengan mikroskop polarisasi, penentuan aktivitas antioksidan, viskositas sediaan, dan daya sebar.
Dilakukan uji iritasi terhadap 3 kelinci jantan albino dewasa dan uji in vivo terhadap 10 subjek
menggunakan corneometer CM 825. Diperoleh pH ekstrak 4,46 ± 0,01 dan bobot jenis 0,99 ± 0,02
gram/mL. IC50 ekstrak adalah 46,43 ± 1,01 µg/ml dan kadar fenol ekstrak adalah 92,31 ± 0,43 mg
GAE/gram ekstrak. Emulsi LC ekstrak daun kelor berbentuk asimetri lamelar dengan IC50 49,35 ±
0,83 µg/ml. Viskositas emulsi LC menurun dengan meningkatnya laju geser dan diperoleh daya sebar
sebesar 7,22 ± 0,63 cm. Tidak ditemukan adanya gejala iritasi. Terjadi peningkatan hidrasi secara
signifikan selama waktu induksi menggunakan hand sanitizer (nilai p<0,05), namun tidak meningkat
secara signifikan selama penggunaan emulsi LC ekstrak daun kelor (nilai p>0,05).