digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pasar Baru Bandung dengan Produk Fashion sebagai komoditas utama, merupakan salah satu ikon wisata belanja di Kota Bandung. Dengan jumlah sekitar 4600 toko, konsumennya tidak hanya berasal dari sekitar Kota Bandung saja, melainkan juga termasuk para pelancong domestik dan mancanegara seperti dari Malaysia, Singapura, bahkan Thailand. Produk-produknya dikenal memiliki kualitas dan harga yang kompetitif, sehingga tidak heran jika secara keseluruhan perputaran uang transaksi harian di Pasar Baru bisa mencapai 15 miliar rupiah. Namun demikian, Pasar Baru Bandung tidak boleh lengah. Pandemi memberikan percepatan eksponensial terhadap perubahan kebiasaan yang terjadi di Era Industri 4.0. Munculnya kebiasaan-kebiasaan baru dengan keterpaksaan di masa pandemi, termasuk perubahan cara pelanggan bergerak dan berbelanja juga merupakan hal yang harus diperhatikan dan diantisipasi. Suka atau tidak suka , cepat atau lambat Pasar Baru Bandung harus menembus pasar Digital untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan, tuntutan serta perilaku pelanggan yang senantiasa berubah. Pada masa puncak wabah Covid-19, pandemi ini bukan saja mengurangi jumlah kunjungan pelanggan secara signifikan, namun juga sempat melumpuhkan Pasar Baru Bandung secara total dikarenakan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat untuk beberapa minggu. Etapasbar sebagai sebuah perusahaan startup didirikan sebagai bentuk kesadaran dan solidaritas para pedagang pasar konvensional di Pasar Baru Bandung untuk bisa bersama-sama beradaptasi menghadapi tantangan dan tuntutan pasar saat ini. Visinya adalah agar bisa menjembatani seluruh pedagang pasar konvensional agar bisa tetap eksis, menambah pangsa pasar serta transaksi baik offline maupun online. Setelah beroperasi hampir 3 tahun, Etapasbar yang lahir dimasa sulit ditengah-tengah ketidakpastian kondisi pandemi, telah mengalami berbagai macam dinamika dalam bisnis dan organisasi. Dalam menyongsong masa pemulihan ekonomi secara optimis, pertanyaan berikut adalah pertanyaan yang ada di benak para founder Etapasbar saat ini. Faktor-faktor Kesuksesan apakah yang perlu dikembangkan dan dimiliki oleh Etapasbar sebagai sebuah perusahaan tartup? Strategi apa yang perlu disusun oleh manajemen agar bisa menjadi perusahaan yang menguntungkan dan berkelanjutan? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, telah dilakukan proses observasi untuk mengetahui secara mendalam proses kegiatan di Etapasbar. Sebagai bagian dari pengumpulan data, juga telah dilakukan interviu dengan beberapa orang stakeholder di Etapasbar untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai kondisi di dalam organisasi Etapasbar, baik dalam bentuk wawancara mendalam secara individual, maupun dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). Perusahaan Startup bisa dikatakan sukses bila mampu mencetak profit dan mampu memberikan dampak sosial yang positif. Belajar dari perusahaan startup yang sudah terlebih dahulu sukses, setidaknya ada 5 faktor kesuksesan yang harus dilahirkan secara prioritas bagi Etapasbar, yaitu: 1)Sinergi antar anggota tim, 2)Proses yang sesuai, 3)Manajemen Inovasi, 4)Komunikasi, 5)Pengalaman. Kelima faktor ini adalah faktor yang ditemukan dengan keberadaan paling tipis, sehingga perlu kiranya menjadi prioritas untuk menciptakan faktor-faktor ini hadir dan menjadi mendukung kesuksesan di Etapasbar. Apabila dianalisis lebih mendalam, kealfaan faktor-faktor ini juga telah menjadi akar permasalahan yang bisa menjadikan penghalang Etapasbar mencapai kesuksesannya. Berdasarkan temuan-temuan dalam studi ini, maka disusunlah beberapa program sebagai bagian dari strategi bisnis. Selama ini manajemen telah menjalankan strategi bisnis yang sangat “agile” mengikuti kondisi yang terjadi di lapangan. Namun demikian, strategi tersebut belum diterapkan dengan target yang jelas untuk bisa mengukur keberhasilannya. Ke depan, adalah sebuah tantangan, untuk bisa menggeser budaya perusahaan agar bisa menerapkan strategi dan taktik bisnis dengan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan TimeBound). Etapasbar sebagai sebuah startup yang masih berskala UMKM, masih memiliki banyak keterbatasan, baik dalam hal pendanaan maupun dari sisi sumber daya manusianya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya strategi yang telah disusun perlu diimplementasikan secara bertahap, serta terus perlu dilakukan ditinjau ulang serta dievaluasi secara berkala, setidaknya per kuartal atau per semester mengikuti perkembangan lingkungan dan perusahaan.