digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Generasi Z merupakan generasi yang diprediksi akan menjadi angkatan kerja aktif di Tahun 2030, dengan prediksi tersebut generasi Z dipastikan pula akan menjadi generasi yang paling banyak mengalami pergerakan di masa yang akan datang. Dengan keunikan kepribadian dari generasi Z, mereka memiliki preferensi tersendiri dalam menggunakan barang dan jasa, dimana moda transportasi menjadi salah satu hal yang terpengaruhi preferensi tersebut. Dari berbagai moda transportasi yang terpengaruh, angkutan kota menjadi yang paling terpengaruhi dimana generasi muda ini mulai enggan menggunakan angkutan kota akibat dari adanya moda lain yang lebih efisien yakni angkutan pribadi dan angkutan daring. Dikarenakan hal tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi preferensi generasi Z dalam memilih moda transportasi terutama angkutan kota di Kota Bandung. Dengan menggunakan metode analisis regresi multinomial logit yang membandingkan angkutan pribadi, daring, dan kota menggunakan variabel tingkat pelayanan dan kesesuaian preferensi generasi Z ketika menggunakan angkutan kota diperoleh probabilitas pemilihan moda transportasi angkutan pribadi 87,727%, angkutan daring 12,271%, dan angkutan kota 0,002%. Dengan angkutan pribadi menjadi basis moda utama, diperoleh faktor yang memengaruhi pemilihan moda angkutan daring adalah tingkat keamanan angkutan daring dan angkutan kota, tingkat kenyamanan angkutan daring, serta kualitas, tarif, dan merek angkutan kota. Sementara faktor yang memengaruhi pemilihan moda angkutan kota adalah tingkat keamanan angkutan kota serta tarif dan merek angkutan kota. Dari hasil analisis juga diperoleh bahwa beberapa variabel preferensi angkutan kota di Kota Bandung sudah sesuai dengan sebagian besar generasi Z Kota Bandung, namun kesesuaian ini belum cukup untuk meningkatkan pemilihan moda angkutan kota. Sehingga di masa yang akan datang diperlukan perencanaan dan kebijakan menggunakan preferensi yang ada serta tambahan preferensi lainnya agar angkutan kota tetap ada dan menjadi moda transportasi yang bisa bersaing di Kota Bandung di masa depan.