BAB 1 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Fathin Febry Meliandika
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Generasi Z merupakan generasi yang diprediksi akan menjadi angkatan kerja aktif di
Tahun 2030, dengan prediksi tersebut generasi Z dipastikan pula akan menjadi
generasi yang paling banyak mengalami pergerakan di masa yang akan datang.
Dengan keunikan kepribadian dari generasi Z, mereka memiliki preferensi tersendiri
dalam menggunakan barang dan jasa, dimana moda transportasi menjadi salah satu
hal yang terpengaruhi preferensi tersebut. Dari berbagai moda transportasi yang
terpengaruh, angkutan kota menjadi yang paling terpengaruhi dimana generasi muda
ini mulai enggan menggunakan angkutan kota akibat dari adanya moda lain yang
lebih efisien yakni angkutan pribadi dan angkutan daring. Dikarenakan hal tersebut
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi preferensi generasi Z
dalam memilih moda transportasi terutama angkutan kota di Kota Bandung. Dengan
menggunakan metode analisis regresi multinomial logit yang membandingkan
angkutan pribadi, daring, dan kota menggunakan variabel tingkat pelayanan dan
kesesuaian preferensi generasi Z ketika menggunakan angkutan kota diperoleh
probabilitas pemilihan moda transportasi angkutan pribadi 87,727%, angkutan
daring 12,271%, dan angkutan kota 0,002%. Dengan angkutan pribadi menjadi basis
moda utama, diperoleh faktor yang memengaruhi pemilihan moda angkutan daring
adalah tingkat keamanan angkutan daring dan angkutan kota, tingkat kenyamanan
angkutan daring, serta kualitas, tarif, dan merek angkutan kota. Sementara faktor
yang memengaruhi pemilihan moda angkutan kota adalah tingkat keamanan angkutan
kota serta tarif dan merek angkutan kota. Dari hasil analisis juga diperoleh bahwa
beberapa variabel preferensi angkutan kota di Kota Bandung sudah sesuai dengan
sebagian besar generasi Z Kota Bandung, namun kesesuaian ini belum cukup untuk
meningkatkan pemilihan moda angkutan kota. Sehingga di masa yang akan datang
diperlukan perencanaan dan kebijakan menggunakan preferensi yang ada serta
tambahan preferensi lainnya agar angkutan kota tetap ada dan menjadi moda
transportasi yang bisa bersaing di Kota Bandung di masa depan.