2023_TS_PP_Pandu Zea Ardiansyah_29120623_1-Abstrak.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman
PT Berau Coal yang terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Pit
C2 Blok 8 Binungan Mining Operation Area 2 PT Berau Coal merupakan salah
satu wilayah operasi pertambangan batubara dengan karakteristik multi-seam
dengan kemiringan lapisan batubara pada interval 40 – 60 derajat. Karakteristik
endapan batubara menjadi salah satu pertimbangan dalam pembentukan desain
penambangan batubara yang bekerjasama dengan disiplin ilmu lain, antara lain
geoteknik, hidrologi, keselamatan, dan lingkungan, serta aspek lainnya. PT Berau
Coal menghadapi beberapa tantangan, risiko, dan ketidakpastian seperti fluktuasi
harga batubara, kapasitas produksi, biaya penambangan, dan aspek hukum terkait.
Oleh karena itu, perencanaan dan strategi penambangan harus dilakukan secara
matang hingga izin pertambangan PT Berau Coal berakhir pada tahun 2025.
Kami mengevaluasi aspek keuangan dari perencanaan tambang jangka panjang
Pit CACD menggunakan metode discounted cash flow (DCF) dengan tingkat suku
bunga untuk menghitung beberapa parameter, seperti net present value (NPV),
internal rate of return (IRR), dan profitabilitas indeks ( PI). Harga batubara yang
termasuk dalam perhitungan bersifat deterministik atau sama selama umur proyek
pertambangan. Namun, metode DCF mengasumsikan bahwa risiko suatu proyek
adalah fungsi waktu, di mana durasi proyek sejajar dengan tingkat risiko.
Karakteristik industri pertambangan berbeda dimana tingkat risiko proyek
pertambangan cenderung menurun seiring berjalannya proyek dengan
penambahan data teknis. Selain itu, parameter harga adalah aspek yang paling
sensitif dari keekonomian proyek. Oleh karena itu, risiko yang terkait dengan
fluktuasi harga harus dipisahkan dari tingkat diskonto arus kas.
Penilaian keuangan harus mengakomodasi risiko dan ketidakpastian yang ada
untuk mengatasi kelemahan metode DCF. Metode opsi nyata berfungsi sebagai
alternatif untuk membuat model kuantitatif dinamis untuk proyek pertambangan.
Dalam metode ini, faktor risiko diskonto diterapkan langsung ke variabel sumber
yang tidak pasti, seperti harga batubara, untuk meningkatkan akurasi. Oleh karena
itu, evaluasi perencanaan tambang jangka panjang di PT Berau Coal dengan
menggunakan scenario analisis dan simulasi Monte Carlo bermanfaat untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam skema produksi, investasi, dan alokasi
sumber daya.
Dengan hasil evaluasi finansial NPV DCF 38mio USD, NPV Monte Carlo 40mio
USD, IRR 51%, PI 4.12, and PBP 2.28 tahun PT Berau Coal akan
mempertimbangkan dan mengambil keputusan apakah akan melanjutkan proyek
dengan mempertimbangkan beberapa risiko atau membatalkan investasi dan tidak
melanjutkan penambangan di Pit CACD.