Kestabilan lereng merupakan faktor penting dalam perencanaan dan operasional tambang
terbuka. Desain dari lereng yang stabil dan tepat akan mempunyai dampak yang besar terhadap
keekonomian serta kontinuitas produksi tambang. PT Bukit Asam, Tbk. merupakan salah satu
perusahaan tambang batubara di Sumatera Selatan yang menggunakan metode peledakan dalam
pemberaian bahan galiannya, hal ini bertujuan agar kegiatan produksi lebih efektif dan efisien
akan tetapi kegiatan peledakan yang dilakukan secara terus-menerus tentunya akan
memberikan dampak negatif salah satunya yaitu getaran tanah. Getaran tanah dapat terjadi
dikarenakan saat peledakan berlangsung dari seluruh total energi yang dihasilkan bahan peledak
hanya sebagian yang dikonsumsi untuk memecahkan batuan, sebagian lagi menjadi energi sisa
yang akan merambat melalui batuan sehingga mengakibatkan deformasi dalam batuan tetapi
tidak memecahkan batuan karena masih dalam batas elastiknya. Selain itu, air tanah juga dapat
memberikan permasalahan dalam pengelolaan tambang. Hal ini dikarenakan tekanan air pori
menimbulkan gaya angkat, sehingga akan menurunkan kekuatan massa batuan penyusun lereng
sehingga dapat meningkatkan risiko ketidakstabilan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kestabilan lereng tambang batubara
dilihat dari nilai Faktor Keamanan (FK) statik, pseudostatik dan dinamik serta nilai perpindahan
kritis. Data yang digunakan meliputi data sifat fisik dan mekanik berupa kohesi dan sudut geser
dalam, data getaran peledakan berupa Percepatan Partikel Puncak terhadap waktu, serta Hu 0,
0.6, 0.8, dan 1 yang menggambarkan pengukuran Muka Air Tanah (MAT). Analisis dilakukan
dengan metode Newmark menggunakan perangkat lunak Slide 2 Dimensi (2D). Hasil dari
analisis dengan metode Newmark yaitu perpindahan permanen untuk tiap pengurangan
kekuatan massa batuan. Nilai perpindahan kritis dan FK dinamik diperoleh dari grafik antara
perpindahan permanen terhadap faktor pengurangan kekuatan massa batuan.
Berdasarkan hasil analisis pada lereng highwall dan lowwall, dapat diketahui bahwa semakin
kecil nilai kekuatan massa batuan dan semakin jenuh kondisi lereng maka nilai perpindahan
permanen dan perpindahan kritisnya semakin besar sehingga nilai Faktor Keamanannya (FK)
semakin kecil sedangkan nilai Probabilitas Kelongsorannya (PK) akan semakin besar. Kriteria
stabil pada lereng statik yaitu FK ? 1.3 dan PK ? 5%, dan pada lereng pseudostatik & dinamik
yaitu FK ? 1.1 dan PK ? 5%. Nilai FK statik bernilai lebih besar dibandingkan FK dinamik dan
FK dinamik bernilai lebih besar dibandingkan FK pseudostatik.