BAB 1 Aghrid Salsabiela
EMBARGO  2028-08-07 
EMBARGO  2028-08-07 
Aghrid Salsabiela BAB 2
EMBARGO  2028-08-07 
EMBARGO  2028-08-07 
BAB 3 Aghrid Salsabiela
EMBARGO  2028-08-07 
EMBARGO  2028-08-07 
BAB 4 Aghrid Salsabiela
EMBARGO  2028-08-07 
EMBARGO  2028-08-07 
BAB 5 Aghrid Salsabiela
EMBARGO  2028-08-07 
EMBARGO  2028-08-07 
PUSTAKA Aghrid Salsabiela
EMBARGO  2028-08-07 
EMBARGO  2028-08-07 
Uniaxial Compressive Strength merupakan salah satu input parameter kekuatan massa batuan untuk tipe keruntuhan material berdasarkan kriteria Generalized Hoek Brown (Hoek dkk., 2002). Analisis numerik kestabilan lereng membutuhkan jenis distribusi probabilitas data sebagai salah satu input penentuan faktor keamanannya, dan sering kali distribusi probabilitas yang digunakan adalah normal. Sedangkan, kondisi geologi batuan akan menghasilkan properties batuan yang berbeda pada setiap kondisi, hal ini menyebabkan hampir seluruh properties batuan sangat bervariasi dan kemungkinan memiliki sifat homogen sangat kecil, sehingga perlu adanya penentuan distribusi probabilitas yang cocok pada data UCS sebagai input data penentuan Faktor Keamanan. Nilai UCS pada batupasir, batulanau dan batulempung tidak berdistribusi normal namun secara berturut-turut berdistribusi beta, eksponensial dan lognormal. Deviasi lereng homogen UCS normal dan distribusi terbaiknya maksimal batupasir 14%, batulanau 6%, batulempung 17% dan deviasi Slope Angle FK 1,3 dan 1,5 maksimal pada batupasir 7%, batulanau 6% dan batulempung 18%. Deviasi pada lereng berlapis pada model antara UCS berdistribusi normal dan distribusi terbaiknya menghasilkan deviasi FK maksimal model I 10%, model II 10%, dan model III 9%, serta deviasi Slope Angle FK 1,3 dan 1,5 memiliki deviasi <5%, sehingga geometri lereng dengan distribusi normal masih direkomendasikan.
Perpustakaan Digital ITB