digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Berau Coal adalah satu dari lima perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia. Wilayah pertambangan PT Berau Coal yang terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, terbagi menjadi lima wilayah: Lati, Binungan 1, Binungan 2, Sambarata, dan Gurimbang. Area Sambarata merupakan salah satu lokasi penambangan yang kritis bagi PT Berau Coal karena memiliki cadangan batubara dengan kualitas yang sangat tinggi. Perusahaan menghadapi beberapa tantangan, risiko, dan ketidakpastian seperti fluktuasi harga batubara, kapasitas produksi, biaya penambangan, dan aspek hukum terkait. Oleh karena itu, perencanaan dan strategi penambangan harus dievaluasi hingga izin pertambangan PT Berau Coal berakhir pada tahun 2025. Kami mengevaluasi aspek keuangan dari perencanaan tambang jangka panjang menggunakan metode DCF dengan tingkat suku bunga untuk menghitung beberapa parameter, seperti NPV, IRR, dan PI. Harga batubara yang termasuk dalam perhitungan bersifat deterministik atau sama selama umur proyek pertambangan. Namun, metode DCF mengasumsikan bahwa risiko suatu proyek adalah fungsi waktu, di mana durasi proyek sejajar dengan tingkat risiko. Karakteristik industri pertambangan berbeda dimana tingkat risiko proyek pertambangan cenderung menurun seiring berjalannya proyek dengan penambahan data teknis. Selain itu, parameter harga adalah aspek yang paling sensitif dari keekonomian proyek. Oleh karena itu, risiko yang terkait dengan fluktuasi harga harus dipisahkan dari tingkat diskonto arus kas. Penilaian keuangan harus mengakomodasi risiko dan ketidakpastian yang ada untuk mengatasi kelemahan metode DCF. Metode Real Option (RO) berfungsi sebagai alternatif untuk membuat model kuantitatif dinamis untuk proyek pertambangan. Dalam metode ini, faktor risiko diskonto diterapkan langsung ke variabel sumber yang tidak pasti. Oleh karena itu, evaluasi perencanaan tambang jangka panjang di PT Berau Coal dengan menggunakan metode real option bermanfaat untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam skema produksi, investasi, dan alokasi sumber daya