ABSTRAK Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Mulyadi
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN Mulyadi 22005032.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
PT. Chevron Pacific Indonesia (PT.CPI) akan mengembangkan Reservoir ‘X’ di
Lapangan Minyak Duri, Sumatera, Indonesia. Untuk mengetahui potensi dari
reservoir ini, perlu dilakukan karakterisasi reservoir dan penentuan jumlah
cadangan hidrokarbon yang ada dalam reservoir tersebut atau Original Oil In
Place (OOIP).
Reservoir ‘X’ yang mempunyai kedalaman rata-rata 300 feet di bawah permukaan
air laut (sub-sea) merupakan reservoir yang paling dangkal dibandingkan dengan
reservoir-reservoir yang sudah diproduksi di Lapangan Duri
Karakterisasi reservoir dilakukan melalui tahapan pembuatan kerangka geologi
sampai dengan permodelan sifat-sifat batuan dan fluida dari data sumur pemboran
dengan integrasi data seismik, untuk mengetahui distribusi dari sifat-sifat tersebut
melalui pendekatan geostatistik dan diperlihatkan secara tiga dimensi. Analisis
ketidakpastian (uncertainty analysis) dilakukan untuk mengetahui besaran
pengaruh dari ketidakpastian parameter seperti porositas dan saturasi air (Sw)
yang mengontrol jumlah OOIP.
Hasil dari proses karakterisasi reservoir memperlihatkan, bahwa potensi
hidrokarbon pada Reservoir ‘X’ berada di bagian utara Lapangan Duri, karena
mempunyai net pay yang paling tebal. Selain itu diidentifikasi tiga lapisan utama
yang dinamakan Lapisan A,B, dan C. Lapisan A adalah lapisan paling dangkal,
dimana kedalaman paling dangkal mencapai 50 feet (sub-sea), sedangkan Lapisan
C adalah yang paling dalam. Data Hydrocarbon Pore Thickness (HPT) yang
merupakan hasil perkalian antara saturasi minyak, porositas, dan net pay,
memperlihatkan bahwa Lapisan A mempunyai kandungan minyak yang paling
potensial.
Perhitungan OOIP secara probabilistik menunjukkan, bahwa Lapisan A pada
Reservoir ‘X’ mempunyai OOIP rata-rata paling besar, yaitu 266.540.000 STBO
(Stock Tank Barrel Oil), dengan P10= 251.163.000; P50= 266.745.000; P90=
281.519.000. Selanjutnya Lapisan B 39.093.600 STBO, dengan P10= 33.509.700;
P50= 39.123.400; P90= 44.641.900, dan C yang paling kecil yaitu 1.303.040
ii
STBO, dengan P10= 848.384; P50= 1.304.390; P90= 1.756.200 STBO. Jumlah
ini cukup potensial dan mendorong untuk studi lebih detil sebelum bisa
dikembangkan.
Berdasarkan analisis sensitivitas pada Reservoir ‘X’ dalam penelitian ini, Sw
memberikan pengaruh jauh lebih besar terhadap nilai OOIP, dibandingkan dengan
pengaruh porositas.
Data histogram atau parameter statistik dari distribusi sifat batuan yang dipakai
dalam perhitungan OOIP probabilistik memperlihatkan, bahwa Sw mempunyai
standar deviasi yang lebih besar dibandingkan dengan porositas. Sehingga dari
hasil pengujian perhitungan OOIP antara penggunaan parameter statistik,
porositas pada zona pay dengan zona pay dan non pay tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap OOIP, yaitu dengan perbedaan kurang dari 1%.
Sedangkan, dari hasil pengujian perhitungan OOIP antara penggunaan parameter
statistik, saturasi air pada zona pay dengan zona pay dan non pay memperlihatkan
perubahan jumlah OOIP yang cukup signifikan, yaitu rata-rata antara 4 sampai
8%.
Karena jumlah kandungan minyak yang cukup banyak dan potensial pada
Reservoir ‘X’, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengurangi
ketidakpastian, terutama ketidakpastian yang memberikan pengaruh paling besar
terhadap nilai OOIP, yaitu Sw. Penelitian bisa berupa kajian petrofisika dan
penambahan data, misalnya melalui pemboran sumur untuk mendapatkan batuan
inti untuk mengurangi ketidakpastian subsurface dan mendapakan data OOIP
yang lebih akurat.