Kekayaan Nusantara dapat dilihat dari keanekaragaman warisan budayanya yang
kaya akan nilai-nilai budaya dan tradisi, salah satunya adalah artefak. Artefak
merupakan salah satu wujud identitas bangsa yang kaya akan nilai-nilai budaya,
tradisi, kesejarahan, edukasi, dsb., maka sudah seharusnya artefak dilestarikan dan
dijaga keberadaannya. Terdapat berbagai ancaman yang dapat membahayakan
keberadaan artefak diantaranya adalah penjarahan dan pencurian. Berdasarkan data
konvensi UNESCO, keberadaan artefak semakin terancam oleh industrialisasi,
perubahan iklim, urbanisasi, perang, dsb., sehingga diperlukan adanya bentuk
pelestarian berkelanjutan yang dapat mencegah artefak dari ancaman. Selain itu,
masyarakat pada umumnya memiliki persepsi bahwa artefak adalah benda
ketinggalan zaman, kuno, kaku, kusam, kotor, dan klenik. Akibatnya, kebanyakan
masyarakat tidak tertarik untuk mempelajari warisan budaya Indonesia tersebut.
Dengan berkembangnya zaman dan teknologi, terdapat suatu bentuk implementasi
untuk membantu melestarikan warisan budaya melalui digitisasi. Digitisasi secara
sederhana adalah konversi informasi fisik tiga dimensi kedalam bentuk digital.
Untuk menghidupkan kembali peninggalan budaya Indonesia, artefak dapat
didigitisasi sebagai bentuk pencegahan terhadap ancaman. Studi kasus digitisasi
dilakukan pada 7 artefak kayu dari berbagai daerah di Indonesia yang merupakan
koleksi artefak di Bale Budaya Parahyangan. Proses digitisasi dilakukan dengan
menggunakan teknik fotogrametri menggunakan kamera. Hasil digitisasi dalam
bentuk aset 3D diunggah pada platform website agar dapat diakses oleh seluruh
kalangan. Aset 3D juga dikembangkan melalui pameran tematik virtual guna
memberikan informasi mengenai artefak dengan menggunakan strategi diseminasi
melalui gamifikasi yang dapat disesuaikan berdasarkan tema dan narasi artefak
yang ingin disampaikan kepada pengguna, sehingga dapat digunakan ulang untuk
kepentingan artefak lainnya. Rancangan ini diharapkan dapat menjadi salah satu
solusi untuk mencegah artefak warisan budaya Indonesia dari berbagai ancaman
dan dapat menarik minat serta ketertarikan masyarakat khususnya dewasa awal.