Revitalisasi bahasa daerah di Indonesia telah menjadi sebuah isu yang memerlukan
perhatian serius. Salah satu upaya Kemendikbudristek dalam menghadapi krisis
tersebut yaitu melalui implementasi kurikulum muatan lokal bahasa daerah di
sekolah. Meskipun demikian, masih terdapat sejumlah tantangan dan kendala yang
dihadapi oleh murid dalam memahami pelajaran bahasa daerah di sekolah, salah
satunya yaitu kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, diperlukan
metode penyampaian materi yang lebih menyenangkan.
Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan untuk merancang sebuah desain interaksi
yang dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dalam
pembelajaran bahasa daerah, dengan bahasa Jawa sebagai contoh implementasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah user-centered design, dimana
desain yang dibuat akan difokuskan pada kebutuhan pengguna. Desain interaksi
juga akan memanfaatkan MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic) Framework
untuk gamifikasi, yaitu sebuah framework yang mengatur interaksi antara elemen
game, desain, serta emosi yang dirasakan oleh pengguna. Aplikasi akan
dikembangkan dalam high-fidelity prototype menggunakan kakas React Native
pada perangkat mobile. Prototype high-fidelity tersebut kemudian diuji
menggunakan dua metode pengujian usability testing, yaitu System Usability Scale
(SUS) dan Single Ease Question (SEQ), serta kuesioner untuk menilai pengaruh
elemen gamifikasi terhadap pembelajaran pengguna.
Rata-rata nilai SEQ yang diperoleh adalah sebesar 6.93 dari nilai maksimal 7 dan
rata-rata nilai SUS adalah 95 dari 100. Hal ini menunjukkan bahwa prototype yang
dirancang memenuhi usability goals easy to learn. Hasil dari survei juga
menunjukkan bahwa elemen gamifikasi berhasil memotivasi siswa dalam
mempelajari bahasa daerah dengan memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa prototype yang dirancang memenuhi
user experience goals fun, motivating, dan cognitively stimulating.