digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, pembuatan undangan kini sudah mulai beragam. Perlahan, undangan manual dengan format cetak kini mulai ditinggalkan. Undangan dengan format digital pun menjadi pilihan dan digemari oleh banyak pasangan yang akan menikah. Komposisi tamu undangan dalam masyarakat Indonesia terdiri dari beberapa generasi, yakni generasi baby boomer, generasi X, dan generasi Y. Ketiga generasi tersebut juga memiliki pandangan berbeda terhadap undangan pernikahan digital. Generasi baby boomers dan sebagian generasi X menganggap bahwa undangan pernikahan digital dianggap kurang sopan. Mereka lebih memilih undangan cetak secara fisik karena sudah terbiasa seperti itu. Generasi ini juga melihat bahwa undangan pernikahan digital memakai gaya undangan internasional dan jarang memperlihatkan identitas budaya dari pasangan yang akan menikah. Perancangan website templates undangan pernikahan digital menggunakan pendekatan metode design thinking. Metode ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Proses empathize menggunakan kuesioner dan wawancara. Responden kuesioner berjumlah 92 orang dengan rentang usia 25 hingga 35 tahun, memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas dan berasal dari kalangan well educated. Pada proses define, ditemukan bahwa pengguna membutuhkan beberapa template undangan pernikahan digital dengan nuansa internasional dan tradisional. Dirancang interaktif, user friendly, dan memiliki fitur-fitur yang dapat dikustomisasi. Selanjutnya proses ideation dilakukan berdasarkan analisis dari proses define, yaitu perancangan mobile website templates undangan pernikahan digital. Penelitian ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan generasi Y terhadap undangan pernikahan digital yang bersifat simple, murah, mudah dan menjadi media transisi terhadap untuk tamu undangan generasi baby boomers dan sebagian generasi X. Berdasarkan usability testing yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa website templates undangan pernikahan digital sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna tetapi masih terdapat kekurangan minor yang terdapat dalam penyajian font.