digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Komoditas tembaga merupakan komoditas yang sangat penting yang banyak digunakan dalam lintas sektor industri. Konstruksi bangunan merupakan pasar tunggal terbesar untuk tembaga, diikuti oleh produk elektronik, transportasi, mesin industri, produk konsumen dan umum. Pandemi COVID-19 yang dimulai pada Maret 2020 telah menyebabkan penutupan ekonomi secara besar-besaran. Komoditas tembaga mengalami perubahan yang signifikan baik dalam penawaran, permintaan, dan akhirnya harga. Pasca wabah COVID-19, komoditas tembaga juga diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan seiring dengan meningkatnya transisi dunia menuju energi terbarukan. Penggunaan kendaraan listrik dan pembangkit listrik terbarukan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan permintaan komoditas tembaga. Situasi ini dijabarkan sebagai faktor eksternal yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri tembaga. PT Freeport Indonesia (PTFI), anak perusahaan Freeport McMoran, produsen tembaga terbesar ke-6 dunia. Operasi Tembaga PTFI Mendasarkan operasi eksplorasi dan penambangannya di Tembagapura, Papua. Selain eksplorasi dan penambangan, Operasi Tembaga PTFI juga melakukan operasi pengolahan dan pemurnian di Gresik, Jawa Tengah melalui PT Smelting, anak perusahaan PTFI. PTFI dan anak perusahaannya PT Smelting merupakan bagian dari pemain kunci dalam rantai nilai global industri tembaga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian eksploratif dengan menggunakan analisis tematik. Penelitian eksplorasi akan dijadikan landasan penelitian ini dengan analisis tematik yang akan dijadikan metodologi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami serangkaian faktor eksternal yang menjadi tantangan dan peluang oleh Industri Tembaga Dunia dan Operasi Tembaga PT Freeport Indonesia. Dengan melakukan penelitian data sekunder dan primer serta analisis tematik, peneliti akan mencoba memahami berbagai faktor yang mempengaruhi Operasi Tembaga PTFI dan industri tembaga dunia. Telah diamati dan dianalisis bahwa banyak faktor eksternal yang menyebabkan fluktuasi harga tembaga. Selain itu, rangkaian faktor yang terdiri dari tantangan dan peluang ini akan menjadi kekuatan utama penggerak Industri Tembaga. Analisis PEST digunakan sebagai alat untuk mencakup semua industri yang hanya terdiri dari beberapa pemain kunci dalam rantai nilai global. Sehingga membuatnya lebih rentan terhadap gangguan. Dari sudut pandang teoretis dan karena sifat penelitian ini adalah penelitian eksplorasi, hasilnya menjadi dasar bagi para peneliti di bidang tersebut yang bertujuan untuk memahami dan memperluas perdebatan tentang topik ini melalui penelitian masa depan. Dari segi praktis, hasilnya dapat menjadi tolok ukur dalam hal analisis dan pembahasan faktor eksternal yang akan mempengaruhi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam industri tembaga dunia, tidak terbatas dan eksklusif hanya untuk PT Freeport Indonesia.