digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rossy Melinda Gultom
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Tenaga kerja merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan manufaktur untuk tetap kompetitif. Namun, perusahaan menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengelola jumlah tenaga kerja yang besar dan meningkatnya pengeluaran, yang bertumbuh setiap tahunnya karena inflasi, undang-undang mengenai upah minimum, dan pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran ini menjadi dasar untuk penelitian karena berdampak pada keunggulan kompetitif perusahaan, pengambilan keputusan strategis, perencanaan anggaran, dan pengendalian biaya. Profit Impact Marketing Strategy (PIMS) adalah metrik yang digunakan oleh bisnis manufaktur pelumas untuk mengukur daya saing masing-masing lini bisnis. Perusahaan diharapkan untuk meningkatkan tingkat persaingannya setiap tahun dengan mencapai nilai PIMS, yang dinyatakan dalam satuan total volume blending per total pengeluaran. Biaya pengeluaran tahunan merupakan komponen utama yang dapat dikendalikan perusahaan untuk meningkatkan nilai PIMS-nya. Saat ini, gaji, upah, dan tunjangan merupakan bagian terbesar dari komponen biaya, yang mencakup lebih dari setengah dari total pengeluaran tahunan. Oleh karena itu, studi komprehensif tentang manajemen tenaga kerja dan tren biaya tenaga kerja sangat penting. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk efisiensi tenaga kerja, yang penting untuk memastikan daya saing dan pertumbuhan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah tenaga kerja dan menentukan strategi tenaga kerja untuk meningkatkan nilai PIMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah tenaga kerja dan menentukan strategi tenaga kerja untuk meningkatkan nilai PIMS. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang manajemen tenaga kerja dan tren biaya tenaga kerja dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara semi terstruktur terhadap lima responden manajerial untuk memberikan gambaran aspek-aspek yang relevan dengan indikator yang digunakan. penelitian. Selain itu, penelitian ini juga menerapkan pengumpulan data kuantitatif dari laporan internal perusahaan seperti jumlah tenaga kerja, pengeluaran tenaga kerja dan efisiensi operasional yang akan dilakukan secara internal. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan Business Model Canvas (BMC) internal dengan menilai sembilan vi elemen seperti Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key Activity, Key Resources, Key Partnerships, labor stewardship tools untuk data kuantitatif guna mengevaluasi proses pengelolaan tenaga kerja dan struktur biaya; dan analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (SWOT) untuk menentukan strategi efisiensi tenaga kerja. Studi ini memberikan gambaran komprehensif tentang tenaga kerja saat ini dan biaya terkait dalam perusahaan. Hal ini juga mengidentifikasi area fokus untuk mengembangkan strategi tenaga kerja yang bertujuan untuk meningkatkan nilai PIMS perusahaan. Studi tersebut mengungkapkan model bisnis saat ini yang menekankan pada daya saing perusahaan sebagai tujuan perusahaan, menyoroti tiga pilar utama seperti efisiensi operasional, kemitraan pihak ketiga, dan optimalisasi tenaga kerja yang secara khusus berfokus pada peningkatan nilai PIMS. Analisis studi ini juga mengungkapkan wawasan berikut mengenai tenaga kerja perusahaan dan biaya tenaga kerja terkait, termasuk komposisi tenaga kerja, biaya tenaga kerja, dan komponen biaya utama. Komposisi tenaga kerja di perusahaan terdiri dari 80% Pekerjaan Teknis Profesional Non Manajemen (NMPT) dan 20% Pekerjaan Teknis Profesional Manajemen (MPT). Estimasi biaya tenaga kerja adalah 1,07 juta US$ untuk periode year-to-date (YTD) yang berakhir Juni 2024 yang mewakili 64% dari total pengeluaran untuk periode enam bulan. Komponen biaya utama terdiri dari gaji, upah, tunjangan (SWB), dan lembur. Strategi perusahaan dibangun berdasarkan analisis SWOT dan matriks TOWS. Ada tiga strategi utama yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai PIMS seperti berinvestasi pada alat teknologi untuk Otomatisasi penuh (SO), mengurangi kenaikan biaya tenaga kerja dengan outsourcing dan otomatisasi (WO) dan mempertahankan daya saing melalui peningkatan efisiensi operasional (ST) yang berkelanjutan. Dengan memperoleh hasil tersebut, perusahaan dapat menentukan strategi tenaga kerja dengan memahami posisinya, menyelaraskan tenaga kerja dengan rencana bisnis selama tiga hingga lima tahun ke depan, mengoptimalkan ukuran dan komposisi tenaga kerja dengan kebutuhan bisnis, meningkatkan kuantitas tenaga kerja melalui manajemen tenaga kerja, otomatisasi dan outsourcing. kegiatan noninti. Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman ilmiah tentang manajemen tenaga kerja di perusahaan manufaktur. Laporan ini memberikan analisis komprehensif mengenai komposisi tenaga kerja dan biaya tenaga kerja, mengintegrasikan metrik PIMS untuk menghubungkan efisiensi tenaga kerja dengan kinerja bisnis. Dengan menerapkan analisis Business Model Canvas (BMC) dan SWOT, studi ini menawarkan wawasan strategis untuk mengoptimalkan ukuran, kualitas, dan biaya tenaga kerja. Hal ini menekankan pengambilan keputusan berdasarkan data dan mengatasi dampak faktor ekonomi seperti inflasi dan undang-undang upah. Kerangka metodologi penelitian ini berfungsi sebagai model untuk perbaikan berkelanjutan dalam strategi ketenagakerjaan dan mendorong pengembangan praktik terbaik di lapangan.