Tenaga kerja merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan manufaktur
untuk tetap kompetitif. Namun, perusahaan menghadapi tantangan yang signifikan
dalam mengelola jumlah tenaga kerja yang besar dan meningkatnya pengeluaran,
yang bertumbuh setiap tahunnya karena inflasi, undang-undang mengenai upah
minimum, dan pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran ini menjadi dasar untuk
penelitian karena berdampak pada keunggulan kompetitif perusahaan,
pengambilan keputusan strategis, perencanaan anggaran, dan pengendalian biaya.
Profit Impact Marketing Strategy (PIMS) adalah metrik yang digunakan oleh bisnis
manufaktur pelumas untuk mengukur daya saing masing-masing lini bisnis.
Perusahaan diharapkan untuk meningkatkan tingkat persaingannya setiap tahun
dengan mencapai nilai PIMS, yang dinyatakan dalam satuan total volume blending
per total pengeluaran. Biaya pengeluaran tahunan merupakan komponen utama
yang dapat dikendalikan perusahaan untuk meningkatkan nilai PIMS-nya. Saat ini,
gaji, upah, dan tunjangan merupakan bagian terbesar dari komponen biaya, yang
mencakup lebih dari setengah dari total pengeluaran tahunan.
Oleh karena itu, studi komprehensif tentang manajemen tenaga kerja dan tren
biaya tenaga kerja sangat penting. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan
untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk efisiensi tenaga kerja, yang
penting untuk memastikan daya saing dan pertumbuhan jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah tenaga kerja dan menentukan
strategi tenaga kerja untuk meningkatkan nilai PIMS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah tenaga kerja dan menentukan
strategi tenaga kerja untuk meningkatkan nilai PIMS. Penelitian ini menggunakan
pendekatan metode campuran untuk memperoleh pemahaman komprehensif
tentang manajemen tenaga kerja dan tren biaya tenaga kerja dengan pendekatan
deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara semi terstruktur terhadap lima
responden manajerial untuk memberikan gambaran aspek-aspek yang relevan
dengan indikator yang digunakan. penelitian. Selain itu, penelitian ini juga
menerapkan pengumpulan data kuantitatif dari laporan internal perusahaan
seperti jumlah tenaga kerja, pengeluaran tenaga kerja dan efisiensi operasional
yang akan dilakukan secara internal. Metode analisis data pada penelitian ini
menggunakan Business Model Canvas (BMC) internal dengan menilai sembilan
vi
elemen seperti Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer
Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key Activity, Key Resources, Key
Partnerships, labor stewardship tools untuk data kuantitatif guna mengevaluasi
proses pengelolaan tenaga kerja dan struktur biaya; dan analisis Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (SWOT) untuk menentukan strategi efisiensi
tenaga kerja.
Studi ini memberikan gambaran komprehensif tentang tenaga kerja saat ini dan
biaya terkait dalam perusahaan. Hal ini juga mengidentifikasi area fokus untuk
mengembangkan strategi tenaga kerja yang bertujuan untuk meningkatkan nilai
PIMS perusahaan.
Studi tersebut mengungkapkan model bisnis saat ini yang menekankan pada daya
saing perusahaan sebagai tujuan perusahaan, menyoroti tiga pilar utama seperti
efisiensi operasional, kemitraan pihak ketiga, dan optimalisasi tenaga kerja yang
secara khusus berfokus pada peningkatan nilai PIMS.
Analisis studi ini juga mengungkapkan wawasan berikut mengenai tenaga kerja
perusahaan dan biaya tenaga kerja terkait, termasuk komposisi tenaga kerja, biaya
tenaga kerja, dan komponen biaya utama. Komposisi tenaga kerja di perusahaan
terdiri dari 80% Pekerjaan Teknis Profesional Non Manajemen (NMPT) dan 20%
Pekerjaan Teknis Profesional Manajemen (MPT). Estimasi biaya tenaga kerja
adalah 1,07 juta US$ untuk periode year-to-date (YTD) yang berakhir Juni 2024
yang mewakili 64% dari total pengeluaran untuk periode enam bulan. Komponen
biaya utama terdiri dari gaji, upah, tunjangan (SWB), dan lembur.
Strategi perusahaan dibangun berdasarkan analisis SWOT dan matriks TOWS.
Ada tiga strategi utama yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai PIMS
seperti berinvestasi pada alat teknologi untuk Otomatisasi penuh (SO), mengurangi
kenaikan biaya tenaga kerja dengan outsourcing dan otomatisasi (WO) dan
mempertahankan daya saing melalui peningkatan efisiensi operasional (ST) yang
berkelanjutan.
Dengan memperoleh hasil tersebut, perusahaan dapat menentukan strategi tenaga
kerja dengan memahami posisinya, menyelaraskan tenaga kerja dengan rencana
bisnis selama tiga hingga lima tahun ke depan, mengoptimalkan ukuran dan
komposisi tenaga kerja dengan kebutuhan bisnis, meningkatkan kuantitas tenaga
kerja melalui manajemen tenaga kerja, otomatisasi dan outsourcing. kegiatan noninti.
Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman ilmiah
tentang manajemen tenaga kerja di perusahaan manufaktur. Laporan ini
memberikan analisis komprehensif mengenai komposisi tenaga kerja dan biaya
tenaga kerja, mengintegrasikan metrik PIMS untuk menghubungkan efisiensi
tenaga kerja dengan kinerja bisnis. Dengan menerapkan analisis Business Model
Canvas (BMC) dan SWOT, studi ini menawarkan wawasan strategis untuk
mengoptimalkan ukuran, kualitas, dan biaya tenaga kerja. Hal ini menekankan
pengambilan keputusan berdasarkan data dan mengatasi dampak faktor ekonomi
seperti inflasi dan undang-undang upah. Kerangka metodologi penelitian ini
berfungsi sebagai model untuk perbaikan berkelanjutan dalam strategi
ketenagakerjaan dan mendorong pengembangan praktik terbaik di lapangan.