digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gita Silvia Pamungkas
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sungai Ciujung merupakan salah satu sungai paling strategis di Provinsi Banten, berfungsi sebagai sistem drainase alami, pasokan air, irigasi, pengendalian banjir, dan jalan raya utama menuju bandara dan pelabuhan utama. Namun, salah satu masalah risiko tertinggi yang bisa muncul adalah jebolnya Jembatan Ciujung di tol Tangerang-Merak. Meski penting, belum ada penelitian sebelumnya yang membahas potensi bahaya kegagalan jembatan ini. Studi ini mengkaji aliran banjir dan pola aliran di sekitar Jembatan Ciujung berdasarkan observasi lapangan, data sekunder, dan hasil pemodelan matematis. Pola aliran akan diprediksi menggunakan model Hecras 6.3 untuk aliran 2D unsteady. Hidrograf akan dibuat berdasarkan SNI 2415:2016 untuk debit banjir kala ulang 25 tahun dan 100 tahun. Hasil model akan dibandingkan dengan data lapangan dari kejadian banjir ekstrim sebelumnya pada tahun 2013. Berdasarkan hasil model ini dapat didiskusikan potensi perubahan morfologi di sekitar tiang pancang jembatan yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko kegagalan jembatan atau erosi tebing sungai. Hasil studi ini dapat digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan terkait pemeliharaan dan pengelolaan Jembatan Ciujung, termasuk identifikasi potensi daerah rawan banjir dan penerapan langkah-langkah struktural dan non-struktural yang diperlukan untuk memitigasi risiko banjir. Selain itu, studi ini akan memberikan informasi berharga untuk desain dan konstruksi proyek infrastruktur masa depan di wilayah tersebut, termasuk pengembangan strategi pengelolaan sungai yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Selain itu, akan membantu dalam memahami dinamika aliran dalam sistem sungai yang penting ini, yang memiliki peran kunci dalam menyediakan layanan penting bagi masyarakat sekitar. Hal ini dapat membantu perencanaan penggunaan lahan, pengembangan, dan manajemen risiko yang lebih baik untuk melindungi kehidupan manusia dan harta benda. Analisis studi ini menghasilkan kecepatan maksimum pada daerah sekitar jembatan pada kondisi eksisting dengan debit periode ulang 25 tahun adalah sebesar 3,110 m/s sampai dengan 3,320 m/s, dan kecepatan pada debit periode ulang 100 tahun adalah sebesar 3,248 m/s sampai dengan 3,444 m/s. Sementara pada kondisi setelah ada tambahan pilar dengan debit periode ulang 25 tahun adalah sebesar 3,105 m/s sampai dengan 3,318 m/s dan pada debit periode ulang 100 tahun adalah sebesar 3,265 m/s sampai dengan 3,444 m/s. Sementara itu total besarnya gerusan lokal yang terjadi pada tiap pilar dengan kondisi eksisting pada debit periode ulang 25 tahun adalah 17,36 m dengan abutment tidak terjadi gerusan, dikarenakan aliran tidak menjadi abutment. Total kedalaman gerusan lokal pada debit periode ulang 100 tahun adalah sebesar 24,99 m dengan abutment terpengaruh aliran. Sementara itu total gerusan lokal yang terjadi dengan kondisi setelah ada tambahan pilar pada debit periode ulang 25 tahun adalah 47,28 m. Total kedalaman gerusan lokal pada debit periode ulang 100 tahun adalah sebesar 52,95 m. Kesimpulannya, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tentang potensi bahaya kegagalan jembatan di Sungai Ciujung dan memberikan informasi berharga untuk pengelolaan dan mitigasi risiko banjir di wilayah tersebut. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut dan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.