Jawa Barat telah membangun gerbang ekspor-impor yaitu BIJB Kertajati
Majalengka, namun belum dimanfaatkan. Kebijakan pemerintah kurang tegas
dalam menekankan industri Kelautan dan Perikanan Jawa Barat dalam
menggunakan transportasi logistik melalui BIJB Kertajati Majalengka. Meski
demikian, perlu ada komunikasi lebih lanjut dari BIJB ke industri kelautan dan
perikanan Jawa Barat terkait fasilitas kargo dan BIJB. Industri perikanan dan
kelautan Jawa Barat sebagai gerbang ekspor dan impor tidak memilih BIJB
Kertajati Majalengka. Tidak ada permintaan logistik kargo dari industri kelautan
dan perikanan melalui BIJB Majalengka yang berpotensi menghasilkan
pendapatan.
Laporan ini terutama menggunakan kuesioner, wawancara, FGD, dan data
sekunder dari berbagai publikasi dan sumber lainnya. Penyebaran kuesioner
melalui aplikasi Google Form kepada 63 pengelola industri Kelautan dan Perikanan
di Jawa Barat. Peserta proses logistik di BIJB Kertajati Majalengka diminta untuk
mengikuti proses FGD. Berdasarkan permasalahan tersebut, “Systems Thinking”
dibuat sebagai proses usaha untuk mencapai tiga tujuan. Inkuiri terapan pada
akhirnya dilakukan dengan menggunakan Scenario Planning yang diawali dengan
menentukan Key Focal Issues, kemudian dilanjutkan dengan menentukan driving
force melalui analisis PESTEL.
Hasil penelitian menunjukkan Jawa Barat memiliki potensi Industri
Logistik Kelautan dan Perikanan di Jawa Barat sebagai target pendekatan BIJB.
Strategi yang harus dilakukan oleh BIJB Kertajati Majalengka untuk dipilih oleh
industri kelautan dan perikanan Jawa Barat sebagai sarana transportasi logistik
adalah membangun pendekatan dengan pembeli produk kelautan dan perikanan di
luar negeri, mengambil sistem politik dengan pemerintah untuk mewajibkan
kebijakan agar industri kelautan dan perikanan Jawa Barat menggunakan
transportasi logistik melalui BIJB Kertajati Majalengka dan melakukan sosialisasi
kepada industri kelautan dan perikanan di Jawa Barat mengajukan kepada
pemerintah Jawa Barat untuk memberikan subsidi atau kemudahan bagi industri
kelautan dan perikanan Jawa Barat menggunakan logistik transportasi melalui BIJB
Kertajati Majalengka.