digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18318010_Salma Majidah.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Integrasi nanopartikel emas pada elektroda biosensor elektrokimia telah umum dilakukan untuk meningkatkan kinerja biosensor. Emas nanospike (AuNS) sebagai salah satu morfologi nanopartikel emas, dapat diintegrasikan pada biosensor melalui metode elektrodeposisi dan memiliki potensi imobilisasi bioreseptor pada biosensor menggunakan self-assembled monolayer (SAM). Salah satu bioresptor yang telah secara umum diimobilisasi pada nanopartikel emas adalah enzim glukosa oksidase yang digunakan sebagai biosensor enzimatik glukosa. Biosensor glukosa diketahui sebagai salah satu metode standar dalam memonitor kadar glukosa darah bagi penderita diabetes mellitus. Kadar glukosa dalam darah yang bersifat fluktuatif sepanjang hari membuat penderita diabetes mellitus perlu untuk pemeriksaan secara kontinyu dan langsung di tempat (point-of-care). Penelitian tugas akhir berikut meneliti potensi Screen-Printed Carbon Electrode (SPCE) terdeposisi AuNS dalam mengimobilisasi enzim glukosa oksidase (GOx) menggunakan SAM L-sistein sebagai biosensor enzimatik glukosa untuk pemeriksaan glukosa darah secara point-of-care bagi penderita diabetes mellitus. Biosensor yang dikembangkan memiliki luas permukaan elektrokimia untuk SPCE terdeposisi AuNS senilai 0,713 cm2 dengan roughness factor 17,18 untuk luas working electrode (WE) 4,15 mm2 . Menggunakan metode amperometri, diperoleh performa biosensor terhadap glukosa dengan rentang linear 0,2 15 mM, batas deteksi 116 ?M, sensitivitas 24,41 ?A/(mM cm2 ), dan konstanta Michaelis-Menten (Km) 16,44 mM. Biosensor menunjukkan performa yang baik untuk reprodusibilitas (SDR 2,36% untuk n=5), pengukuran berulang (SDR 4,41% untuk 30 kali pengukuran), stabilitas penyimpanan (mempertahankan 73,28% terhadap respon inisial pada hari ke-27), dan selektivitas terhadap asam urat, urea, dan asam askorbat.