digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian tesis ini dilatarbelakangi oleh fenomena ketimpangan pendapatan dan ketimpangan regional yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pariwisata menjadi sektor yang banyak digarap oleh daerah-daerah yang jauh dari wilayah perkotaan untuk meningkatkan daya saing daerah, menyerap tenaga kerja lokal, dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Wilayah perdesaan memiliki peluang untuk menggarap sektor pariwisata karena potensi pariwisata banyak terdapat di wilayah yang jauh dari perkotaan. Sebagian besar masyarakat perdesaan Indonesia masih bergantung pada pertanian dengan produktifitas rendah, sedangkan masyarakat perdesaan yang memiliki pekerjaan pokok atau sambilan lain di luar sektor pertanian memiliki peluang lebih besar untuk keluar dari kemiskinan. Community based tourism (CBT) sering dimaknai sebagai pariwisata yang dikelola oleh masyarakat dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di mana dalam CBT yang ditonjolkan sebagai daya tarik wisata adalah aspek budaya, sosial dan lingkungan setempat. Kelebihan dari CBT yaitu pemberdayaan masyarakat lebih baik karena pelibatan masyarakat dalam industri dan jasa pariwisata juga lebih tinggi, begitu juga aspek edukasi terhadap pengunjung dan dampak negatif terhadap lingkungan yang rendah. Transformasi perdesaan dimaknai sebagai proses perubahan komprehensif di mana masyarakat perdesaan memperluas penghidupannya dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor pertanian serta menjadi bergantung kepada wilayah luar untuk bertukar barang, jasa, dan pemikiran. Terbukanya peluang untuk memiliki penghasilan di luar sektor pertanian menjadikan banyaknya petani yang awalnya hanya melaksanakan pertanian subsisten menjadi berpenghasilan ganda di luar pertanian. Transformasi perdesaan menjadi hal yang tidak dapat dihindari terutama karena tingginya pendapatan masyarakat yang bekerja di luar sektor pertanian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di mana studi kasus yang dipilih adalah destinasi wisata Nglinggo Tritis di Kabupaten Kulon iProgo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini dipilih karena sudah mengalami dampak dari aktivitas pariwisata selama kurang lebih 10 tahun, dan aktivitas pariwisata sudah menjadi bagian dari penghidupan warga masyarakat di wilayah tersebut. Pada penelitian ini, penulis menggambarkan pola hubungan CBT dengan transformasi perdesaan di Nglinggo Tritis menggunakan sebuah pemodelan di mana dimodelkan bahwa pertumbuhan CBT berbanding lurus dengan transformasi perdesaan di wilayah sekitarnya. Hasil penelitian tesis ini dapat menjadi pemantik diskusi di topik pembangunan perdesaan dengan menggunakan pariwisata sebagai sektor unggulannya karena belum ada penelitian sebelumnya yang secara langsung melihat pola hubungan dari pariwisata dengan transformasi perdesaan.