COVER Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Sarwedi Butar Butar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Konsumsi bahan bakar (Fuel Consumption) merupakan bagian dari komponen
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yang menyumbangkan persentase biaya
paling besar diantara komponen-komponen lainnya. Konsumsi bahan bakar
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah kelandaian (gradient
negatif/positif), kecepatan (speed), percepatan (acceleration), ketidakrataan
permukaan jalan (roughness), dan karakteristik kendaraan (umur kendaraan, jenis
mesin kendaraan, cc kendaraan, dan lain-lain)
Penelitian tugas akhir ini meninjau pengaruh ketidakrataan permukaan jalan
terhadap konsumsi bahan bakar kendaraan. Kota Bandung sebagai salah satu kota
yang dianggap merepresentasikan kondisi jalan perkotaan di Indonesia dipilih
menjadi lokasi studi untuk penelitian ini. Sehingga data yang digunakan lebih
akurat karena tidak menggunakan model yang berkembang di luar negri.
Alat pengukur aliran bahan bakar yang akurat yang (LC-5100) digunakan untuk
mendapatkan data konsumsi bahan bakar. Sedangkan untuk mendapatkan data
kecepatan, percepatan, dan kondisi lalu lintas menggunakan logger. Alat yang
digunakan untuk mendapatkan data kelandaian jalan adalah Gipsitrac, dan untuk
mendapatkan data ketidakrataan permukaan jalan digunakan alat Bump Integrator.
Dari data hasil pengujian didapat bahwa nilai kecepatan kendaraan mempunyai
hubungan kuadratik dengan konsumsi bahan bakar kendaraan setiap kilometer.
Nilai konsumsi bahan bakar akan relatif tinggi pada kecepatan rendah, kemudian
akan relatif menurun pada kecepatan sedang, kemudian akan meningkat pada
kecepatan yang relatif tinggi. Selain itu ditemukan pula bahwa nilai ketidakrataan
permukaan jalan memiliki hubungan linear dengan konsumsi bahan bakar, dimana
konsumsi bahan bakar akan relatif meningkat apabila nilai Bump Integrator
meningkat.
Hasil yang lebih akurat akan dapat diperoleh apabila berbagai variabel seperti
pengaruh traksi, percepatan, kapasitas mesin kendaraan, dan umur kendaraan juga
diperhitungkan dalam analisis konsumsi bahan bakar kendaraan.