digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Services Computing Systems Engineering (SCSE) merupakan kerangka kerja atau metodologi rekayasa untuk membangun sistem komputasi layanan berbasis Service Oriented Architecture (SOA). Fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan perubahan merupakan keunggulan yang ditawarkan oleh SOA. Hal tersebut juga disediakan oleh proses pengembangan perangkat lunak dengan kerangka kerja Scrum dalam pengembangan perangkat lunak Agile. Salah satu ciri khas dari pengembangan tangkas adalah waktu pengembangan yang lebih cepat dari metode pengembangan lain. Sementara itu, pemerintahan sebagai organisasi yang memiliki tujuan utama untuk melayani masyarakat dituntut untuk meningkatkan layanan bisnis melalui inovasi layanan. Dengan menggunakan kerangka kerja SCSE, proses pengembangan service computing berjalan secara berurutan dari awal hingga akhir proses dalam satu siklus. Panduan ini sangat baik untuk mengembangkan sistem dengan persyaratan yang jelas dan dirilis dalam satu siklus. Namun, untuk komputasi layanan yang memerlukan rilis cepat, mengikuti pedoman dalam kerangka SCSE sulit dicapai. Diperlukan modifikasi untuk menggunakan kerangka kerja dalam pengembangan sistem layanan yang tangkas di lingkungan pemerintahan agar pengembangan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan multi rilis sehingga memungkinkan layanan yang dapat digunakan terlebih dahulu untuk dirilis sambil mengembangkan layanan berikutnya. Penelitian ini akan mempelajari peluang dalam menggabungkan SCSE dengan Scrum untuk menghasilkan kerangka kerja baru yang memanfaatkan kelebihan dari keduanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana SCSE dapat digunakan dalam lingkungan pengembangan pemerintahan yang tangkas untuk menghasilkan sistem komputasi layanan dengan rilis yang lebih cepat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Design Science Research Methodology (DSRM) yaitu dengan mengidentifikasi masalah dan motivasi, menentukan tujuan dan solusi, merancang dan mengembangkan kerangka kerja baru, demonstrasi, evaluasi dan komunikasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja untuk membuat sistem layanan pada sebuah instansi pemerintah kota dengan hasil sebuah sistem layanan yang memiliki tiga versi rilis dengan parameter SOA yang cukup baik. Pengukuran ketangkasan juga dilakukan dengan mengukur proses pembuatan sistem layanan menggunakan tujuh parameter yaitu: velocity, story point, sprint burn down, release burn up, value delivered dan job satisfaction dengan hasil yang cukup baik. Sebuah survei kuantitatif untuk mengetahui penerimaan framework juga telah dilakukan di antara beberapa pemangku kepentingan dalam pengembangan sistem untuk mengevaluasi kerangka kerja yang diusulkan dengan hasil kerangka kerja ini dapat diterima sebagai kerangka kerja tangkas untuk membantu pengembangan sistem layanan. Sebagai hasil dari penelitian ini, sebuah kerangka kerja diusulkan untuk memandu pengembangan sistem secara tangkas untuk mengembangkan sistem komputasi layanan.