digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23521065 Irvan Naufali Rahmanto.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Metodologi pengembangan perangkat lunak merupakan serangkaian aktivitas untuk merancang struktur, merencanakan, dan mengontrol proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat berbagai macam metodologi pengembangan perangkat lunak, salah satunya agile methodologies. Agile methodologies dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan pada pengembangan perangkat lunak yang menekankan proses pengerjaan berulang serta kerja sama tim dengan cepat. Ada berbagai metodologi agile, di antaranya Scrum, Extreme Programming (XP), LEAN, Feature Driven Development (FDD), hingga Dynamic System Development Method (DSDM). Dengan beragamnya metodologi agile yang ada, timbul kesulitan untuk memilih metodologi yang akan digunakan. Agar sebuah metodologi dapat mudah dipahami, Object Management Group (OMG) dan Software Engineering Methods and Theory (SEMAT) menyediakan standar untuk memodelkan sebuah metode, yaitu essence framework. Essence framework menyediakan standar untuk memodelkan metode, dengan menggunakan elemen esensial yang perlu ada pada suatu metodologi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perbandingan metodologi agile yang paling lengkap berdasarkan standar essence. Metodologi yang paling lengkap adalah metodologi yang mendefinisikan elemen-elemen esensial menurut essence. Dengan adanya standar tersebut maka dapat dilakukan perbandingan dengan mengacu pada elemen essence kernel. Pada proses ini dilakukan perbandingan tiga metodologi agile yaitu Scrum, XP dan FDD. Hasil perbandingan menunjukan bahwa metodologi Scrum menjadi metodologi yang paling lengkap dengan kelengkapan essence kernel Alpha pada klasifikasi adequately satisfied (AS) sebesar 100%, essence kernel Activity Spaces pada klasifikasi adequately satisfied (AS) sebesar 55% dan not satisfied (NS) sebesar 45%, serta essence kernel competencies pada klasifikasi adequately satisfied (AS) sebesar 100%. Tahapan proses yang digunakan pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk membandingkan metodologi agile lainnya.