Metodologi pengembangan perangkat lunak merupakan serangkaian aktivitas
untuk merancang struktur, merencanakan, dan mengontrol proses pengembangan
perangkat lunak. Terdapat berbagai macam metodologi pengembangan perangkat
lunak, salah satunya agile methodologies. Agile methodologies dapat diartikan
sebagai sebuah pendekatan pada pengembangan perangkat lunak yang menekankan
proses pengerjaan berulang serta kerja sama tim dengan cepat. Ada berbagai
metodologi agile, di antaranya Scrum, Extreme Programming (XP), LEAN,
Feature Driven Development (FDD), hingga Dynamic System Development
Method (DSDM). Dengan beragamnya metodologi agile yang ada, timbul kesulitan
untuk memilih metodologi yang akan digunakan. Agar sebuah metodologi dapat
mudah dipahami, Object Management Group (OMG) dan Software Engineering
Methods and Theory (SEMAT) menyediakan standar untuk memodelkan sebuah
metode, yaitu essence framework. Essence framework menyediakan standar untuk
memodelkan metode, dengan menggunakan elemen esensial yang perlu ada pada
suatu metodologi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perbandingan
metodologi agile yang paling lengkap berdasarkan standar essence. Metodologi
yang paling lengkap adalah metodologi yang mendefinisikan elemen-elemen
esensial menurut essence. Dengan adanya standar tersebut maka dapat dilakukan
perbandingan dengan mengacu pada elemen essence kernel. Pada proses ini
dilakukan perbandingan tiga metodologi agile yaitu Scrum, XP dan FDD. Hasil
perbandingan menunjukan bahwa metodologi Scrum menjadi metodologi yang
paling lengkap dengan kelengkapan essence kernel Alpha pada klasifikasi
adequately satisfied (AS) sebesar 100%, essence kernel Activity Spaces pada
klasifikasi adequately satisfied (AS) sebesar 55% dan not satisfied (NS) sebesar
45%, serta essence kernel competencies pada klasifikasi adequately satisfied (AS)
sebesar 100%. Tahapan proses yang digunakan pada penelitian ini diharapkan dapat
digunakan untuk membandingkan metodologi agile lainnya.