digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Adhi Susatyo
PUBLIC Alice Diniarti

Di tengah situasi volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA), pandemi Covid-19 menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dampaknya. Kurangnya koordinasi dan sinergi antara berbagai lini pemerintahan dalam pengelolaan krisis akan menghambat respon pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah publik tersebut. Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat (Diskominfo Jabar) perlu menjadi organisasi yang lincah (agile) sehingga dapat menyediakan informasi yang cepat, mudah diakses, mudah dipahami dan responsif terhadap kondisi dan perubahan kebutuhan saat ini. Untuk mengetahui kondisi saat ini, maka dibutuhkan measurement instrument maturitas agile organization yang hasilnya digunakan untuk proses perbaikan di masa yang akan datang. Model penilaian yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan tiga dimensi yaitu agile capability (sub-dimensi sensing capability dan responding capability), agile enabler (human resource, structure, process, network, technology), dan agile catalysator (organizational culture dan operational excellence). Indikator pertanyaan dikembangkan dengan beberapa tahapan diantaranya analisis konten, semi-structured interview, dan pendekatan confirmatory factor analysis dan dihasilkan terdapat 34 indikator penilaian maturitas agile organization. Penentuan level agile menggunakan rata-rata skor dari jawaban kuesioner dengan skala likert 4. Hasil ini digunakan untuk menentukan level agile (non-agile, agility basics, agility transition, organizational agility). Berdasarkan data yang terkumpul sebanyak 109 responden (29 pejabat struktural dan 80 staf), tingkat level Diskominfo Jawa Barat berada pada level agility transition. Sub-dimensi yang memiliki nilai tinggi adalah sensing capability (3,70) sedangkan sub-dimensi yang memiliki nilai rendah yaitu network (3,43) dan process (3,46) sehingga kedua sub-dimensi ini perlu menjadi perhatian untuk peningkatan level agile di masa yang akan datang