Pemanasan global yang meningkat diikuti dengan penggunaan kendaraan berbahan
bakar mesin merupakan salah satu permasalahan yang harus ditindaklanjuti.
Terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2023 menjadi dasar untuk
mengembangkan Sistem Informasi Pengawasan Stasiun Penukaran Baterai
Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem
kendaraan listrik yang komprehensif. Tujuan utama penelitian ini adalah
merancang sebuah Sistem Informasi Pengawasan SPBKLU dan mengembangkan
prototype yang dapat diimplementasikan di lingkungan Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia. Untuk mendukung perancangan dan pengembangan prototype, peneliti
merancang sebuah kerangka kerja baru dengan menggabungkan konsep Desain
Science Research (DSR) dan Service Computing System Engineering (SCSE) yang
dinamakan Service Computing System Design (SCSD). Tujuan penggabungan
tersebut adalah menggabungkan persepsi design thinking dan engineering thinking
sehingga kesenggangan antar kedua metode tersebut saling terisi. Perancangan
Sistem Informasi Pengawasan SPBKLU dengan kerangka kerja SCSD menerapkan
prinsip Service Oriented Architecture (SOA) sehingga rancangan sistem berpusat
pada layanan.
Artefak yang menjadi luaran penelitian yaitu kerangka kerja SCSD dan prototype
yang dikembangkan mengikuti tahapan pada kerangka kerja SCSD. SCSD
dievaluasi dengan metode kuantitatif jenis survey dengan instrument Technology
Acceptance Model. Hasil menunjukkan respons awal yang positif, dengan nilai rata-
rata penerimaan sebesar 78,94%, dengan Perceived Usefulness (PU) sebesar
80,32% dan Perceived Ease of Use (PEU) sebesar 77,56%. Hal ini menunjukkan
bahwa pendekatan SCSD memiliki potensi untuk perancangan sistem menjadi lebih
efisien. Berdasarkan hasil pengujian berbasis SOA, rancangan Sistem Informasi
Pengawasan SPBKLU telah memenuhi prinsip SOA, dengan Coupling Factor
(CopF) sebesar 0.0018 (Sangat baik), Cohesion Factor (CohF) sebesar 0.9664
(sangat baik, complexity factor sebesar 0.0019 (sangat baik), dan reusability factor
sebesar 1.3333 (sangat baik). Berdasarkan UAT dengan FGD, dan hasil UEQ,
ii
disimpulkan bahwa sistem dapat diterima oleh pengguna dengan baik. Pengujian
keamanan sistem menunjukkan sistem berada pada low threat level 1, yang
menunjukkan rendahnya ancaman sistem terhadap serangan. Hasil dari prototype
disosialisasikan bersama DJK KESDM, ENTREV, dan Badan Usaha. Hasil
sosialiasi menunjukkan bahwa Sistem Informasi Pengawasan SPBKLU memiliki
potensi untuk meningkatkan efektivitas dalam melakukan pengawasan SPBKLU.
Implikasi dan saran dijelaskan lebih lanjut.