ABSTRAK Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nafi' Aula Nurrohman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan metode Monte Carlo pada bidang radioteraphy selalu
meningkat sejak 1970, seiringan dengan bertambah kuatnya komputasi pada
komputer. Pada tahap awal, aplikasi dari Monte Carlo terbatas pada bentuk
yang simpel seperti infinite parallel slabs atau silinder. Saat ini, aplikasi
dengan bentuk 3D yang sangat detail pun dapat dilakukan. Akurasi dari
penghitungan dosis pada Monte Carlo umumnya terbatas oleh noise statistik
yang dapat dikurangi dengan menambahkan jumlah history. Hanya saja,
history yang lebih besar akan mengakibatkan waktu simulasi yang lebih
lama. Untuk mempercepat ‘run’ simulasi tersebut, bisa digunakan Variancereduction techniques (VRT). Salah satu VRT yang sering digunakan adalah
Splitting, suatu teknik dimana partikel yang diamati dipecah menjadi
beberapa bagian. Proses ini akan membuat error yang didapatkan pada
simulasi akan lebih rendah, tetapi waktu simulasi akan lebih lama. Pada
penelitian ini ingin diketahui berapa besar pengaruh dari faktor splitting
pada ketidakpastian, waktu simulasi, dan sebaran dosis pada phantom
dilihat dari PDD. Hasil simulasi menunjukkan bahwa faktor splitting
mempengaruhi ketidakpastian hasil simulasi dan lama waktu simulasi.
Faktor splitting yang lebih besar akan membuat simulasi menjadi lebih lama,
tetapi ketidakpastiannya menjadi lebih kecil. Sedangkan nilai kedalaman
dosis maksimum pada phantom tidak terpengaruh terhadap perubahan
faktor splitting.