digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelabuhan Tanjung Batu diproyeksikan akan mampu menerima muatan 12 juta ton/tahun, dimana sebelunya hanya mampu menerima muatan sebesar 2,4 juta ton/tahun. Pengembangan ini dilakukan karena tingginya potensi kargo namun pelabuhan ini memiliki kapasitas infrastruktur layanan kargo yang rendah dan keterbatasan operasional. Selain itu, juga karena potensi lokasinya yang strategis dan diharapkan mampu menjadi sarana pengembangan daerah Belitung dengan pertambangannya. Setiap proyek perlu dilakukan manajemen risiko baik proyek dalam skala kecil sampai besar. Begitu pula dengan proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Batu. Setiap proyek memiliki risiko yang berbeda-beda. Pada penelitian ini dilakukan rangkaian proses manajemen risiko pada proyek konstruksi di Pelabuhan Tanjung Batu beserta rencana mitigasinya. Selain itu, juga dilakukan estimasi biaya risiko menggunakan analisis monte carlo untuk mendapatkan persentase biaya risiko terhadap total rencana anggaran biaya yang telah di estimasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa terdapat 54 risiko teridentifikasi untuk proyek konstruksi ini, dengan total 51 risiko yang berdampak terhadap biaya dengan level risiko diatas kriteria low. Hasil estimasi menunjukkan biaya risiko untuk kesuluruhan pekerjaan konstruksi Pelabuhan Tanjung Batu adalah 15,99% untuk biaya akibat risiko dan 1,18% untuk biaya akibat risiko residual setelah mitigasi untuk infrastruktur.