digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tiga lapangan gas lepas pantai di blok delta mahakam sudah memasuki fase penurunan produksi. Proyek kompresor LLP (low low pressure) yang bertujuan untuk menurunkan tekanan operasi sumur diusulkan untuk mempertahankan tingkat produksi gas. Proyek ini akan diselesaikan dalam tiga tahap, dimulai dengan Pilot Project. Pilot Project berhasil diselesaikan pada 2021 akan tetapi memiliki liquid rate yang lebih tinggi dari ekspektasi. Liquid rate yang lebih tinggi menyebabkan keterlambatan hasil proyek dan peningkatan biaya untuk peralatan tambahan dari Pilot Project. Analisis akar penyebab dengan metode Kepner-Tregoe menyimpulkan bahwa liquid rate yang lebih tinggi terjadi karena pengukuran yang tidak akurat. Rencana baru untuk tahap berikutnya harus diputuskan untuk mengadaptasi evaluasi terbaru berdasarkan hasil Pilot Project Penelitian ini difokuskan untuk menentukan tindakan terbaik yang akan diterapkan untuk proyek LLP fase ketiga. Fase ketiga, yang direncanakan untuk delapan anjungan lepas pantai, menjadi fokus utama penelitian ini. Evaluasi terakhir untuk fase ketiga menunjukkan kenaikan biaya, pengurangan pendapatan dan penundaan pelaksanaan proyek. Pendekatan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) digunakan untuk mengevaluasi empat alternatif untuk tahap ketiga yaitu (1) Membatalkan pemasangan kompresor LLP ke delapan anjungan lepas pantai, (2) Memasang kompresor LLP ke delapan anjungan lepas pantai dalam jangka waktu yang sama, (3) Memasang Kompresor LLP hanya untuk anjungan lepas pantai tertentu, (4) Memasang kompresor LLP ke delapan anjungan lepas pantai secara bertahap. Lima atribut untuk evaluasi alternatif adalah keuntungan, biaya, produksi, dan kepatuhan terhadap peraturan. Atribut didefinisikan dengan Value-Focus Thinking yang mengacu pada key performance indicator (KPI) perusahaan. Berdasarkan hasil SMART, disimpulkan bahwa pemasangan kompresor LLP ke empat anjungan lepas pantai terpilih merupakan pilihan terbaik