digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Novya Ekawati
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Proyek konstruksi merupakan sektor strategis yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu proyek penting adalah pembangunan gedung Perguruan Tinggi, yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan penelitian. Proyek ini didanai dari APBN dan hibah/pinjaman luar negeri, dengan alokasi dana yang besar. Namun, proyek konstruksi gedung pendidikan sering menghadapi permasalahan kinerja, seperti keterlambatan penyelesaian pekerjaan, pembengkakan biaya, perubahan desain, keterlambatan persetujuan donor, serta rendahnya kualitas dokumen kontrak. Ketidaksesuaian dalam dokumen kontrak sering kali ditemukan pada gambar teknis, spesifikasi, dan bill of quantity (BQ), yang sebagian besar terjadi selama tahap perencanaan. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya peran arsitek dalam memastikan kualitas dokumen perencanaan serta mengawasi proses penyusunan kontrak. Keterlibatan arsitek menjadi kunci untuk meminimalkan potensi kesalahan dan memastikan bahwa semua dokumen yang dihasilkan memenuhi standar yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan proyek secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model kontrak yang berfokus pada peningkatan kinerja proyek konstruksi. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan campuran (mixed method), yang mengombinasikan analisis kuantitatif dan kualitatif. Pada tahap kuantitatif, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden terkait proyek pembangunan gedung perguruan tinggi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Principal Component Factor Analysis (PCFA) dengan bantuan software JMP 18.0.1 untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hubungan antara kontrak dan kinerja proyek. Tahap kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan proyek, diikuti analisis isi untuk memperkuat hasil kuantitatif. Model hubungan kontrak dan kinerja proyek dikembangkan menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modeling) dengan software SMART PLS 4.0. Untuk evaluasi lebih lanjut, metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan berdasarkan penilaian para pakar dalam kontrak konstruksi dan manajemen proyek. Penelitian ini mengidentifikasi faktor dominan dalam aspek kontrak meliputi koordinasi, standar kontrak, dan klausal kontrak, sedangkan pada pengelolaan kontrak mencakup pelaksanaan, organisasi, dan pengendalian kontrak. Faktor kinerja proyek yang teridentifikasi meliputi waktu, biaya, kualitas, kinerja lingkungan, K3, variasi kontrak, pengelolaan sumber daya, kepuasan para pihak, risiko kontrak, fungsi/kegunaan, pengendalian kontrak, dan hubungan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kontrak memiliki pengaruh lebih besar terhadap kinerja proyek (?=0.557) dibandingkan aspek kontrak (?=0.318). Model kontrak yang dihasilkan menekankan pengelolaan kontrak yang komprehensif, kolaborasi aktif antar pemangku kepentingan, dan penguatan peran arsitek dalam memastikan integrasi antara desain, pelaksanaan, dan pengelolaan proyek. Evaluasi menunjukkan bahwa pendekatan ini memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja proyek konstruksi secara signifikan, sehingga dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pembangunan di Indonesia.