digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi COVID-19 secara signifikan mengganggu sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) global, memengaruhi perilaku konsumen, rantai pasok, dan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini, yang berjudul "Kinerja Keuangan Selama Pandemi COVID-19 dan Valuasi Saham PT Kino Indonesia Tbk," mengevaluasi dampak pandemi terhadap kesehatan finansial, valuasi saham, dan daya saing PT Kino Indonesia Tbk, sekaligus mengusulkan strategi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengintegrasikan analisis eksternal melalui kerangka PESTEL dan Porter’s Five Forces untuk mengevaluasi faktor makroekonomi dan persaingan. Analisis internal melibatkan evaluasi rasio keuangan seperti Current Ratio (likuiditas), Net Profit Margin (profitabilitas), dan Debt Ratio (solvabilitas). Metode Discounted Cash Flow (DCF) digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham, dilengkapi dengan valuasi relatif terhadap pesaing di industri seperti Unilever dan Indofood, dengan menggunakan data keuangan periode 2019 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan adanya gangguan signifikan. Likuiditas menurun seiring dengan turunnya Current Ratio dari 1,35 (2019) menjadi 0,83 (2023). Profitabilitas merosot, dengan Net Profit Margin turun dari 11,02% (2019) menjadi -26,17% (2022) sebelum sedikit pulih ke 1,87% (2023). Solvabilitas melemah karena Debt Ratio meningkat dari 23,44% (2019) menjadi 49,46% (2022) akibat peningkatan ketergantungan pada utang. Analisis DCF menunjukkan bahwa saham PT Kino berada dalam kondisi undervalued selama pandemi, dan hasil ini dikonfirmasi oleh analisis valuasi relatif. Pandemi mempercepat perubahan preferensi konsumen terhadap produk kesehatan dan kebersihan, sekaligus memperburuk gangguan rantai pasok dan meningkatkan biaya bahan baku. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengusulkan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas penjualan daring, inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang, serta optimalisasi biaya untuk meningkatkan ketahanan finansial.