digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keberlimpahan sumberdaya batubara Kalimantan Timur merupakan potensi yang dapat memberikan manfaat melalui pembangunan ekonomi daerah tersebut. Produksi batubara Indonesia sebagian besar berada di Kalimantan Timur yang menjadikan sektor batubara sebagai penyumbang pendapatan terbesar pada perekonomian di daerah tersebut. Ketergantungan akan sektor batubara pada awalnya memberikan pendapatan yang besar, tetapi pada saat harga batubara global turun atau kondisi lain yang menyebabkan permintaan batubara berkurang maka pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan jatuh bahkan dapat bernilai negatif. Keberlimpahan dan ketergantungan batubara di Kalimantan Timur merupakan gejala fenoma ekonomi resource curse yang akan mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Penelitian mengenai resource curse banyak menjelaskan hubungan negatif antara sumberdaya alam dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan data panel 6 kabupaten/ kota di Kalimantan Timur dari periode 2011 hingga 2021, model terbaik pada regresi data panel yang didapat pada penelitian ini adalah Common Effect Model untuk melihat sektor batubara dan sektor unggulan lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan provinsi Kalimantan Timur terindikasi resource curse dari aspek ekonomi dengan sektor batubara sebagai pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil regresi data panel yang didapat pertumbuhan ekonomi akan turun 0,2311 satuan tiap peningkatan 1Y6 pada sektor batubara, sedangkan sektor industri pengolahan sebagai penyumbang pendapatan daerah kedua setelah sektor batubara dengan kontribusi 20Y6 dari total PDRB Kalimantan Timur 2021 memiliki pengaruh positif. Maka dari itu, Kalimantan Timur dapat mengurangi dampak dari resource curse dengan mengembangkan sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi.