Kota Jakarta dan Kota Bandung merupakan kawasan yang perlu dihubungkan mengingat
kedua kota tersebut merupakan dua kota besar di Indonesia yang menjadi pusat ekonomi saat ini.
Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menjaga
momentum pertumbuhan perekonomian yang ada saat ini. Kereta Cepat Jakarta Bandung
digunakan untuk menghubungkan Kota Jakarta dan Kota Bandung tetapi tidak ada stasiun kereta
cepat yang direncanakan untuk berada di Kota Bandung. Oleh karena itu, perlu dihubungkan oleh
kendaraan pengumpan di stasiun terdekat yang direncanakan. Perlu adanya penelitian untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda dan juga probabilitas pemilihan
moda pengumpan Kereta Cepat Jakarta Bandung antara Stasiun Padalarang dan Kota Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode multinomial logit model, analisis probabilitas, dan analisis
sensitivitas. Berdasarkan hasil pemodelan pemilihan moda, pada moda kereta api faktor yang
berpengaruh adalah waktu Perjalanan, kereta api lokal, waktu perjalanan mobil, harga per km
mobil, jenis kelamin, dan tujuan perjalanan. Untuk model pemilihan bus lokal faktor yang
berpengaruh adalah frekuensi perjalanan, jumlah kepemilikan mobil. Untuk model pemilihan taksi
faktor yang berpengaruh adalah Waktu Perjalanan mobil, jenis kelamin dan tujuan
perjalanan.probabilitas pilihan moda kereta api lokal sebesar 55,15%, mobil pribadi sebesar
5,39%, bus lokal sebesar 0,06% dan taksi sebesar 35,40%. Adapun urutan variabel paling sensitif
menuju variabel paling tidak sensitif adalah waktu perjalanan kereta api, waktu perjalanan mobil,
dan harga per km mobil. Berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penaikan harga per Km mobil
dan penurunan waktu perjalanan kereta api untuk menaikkan probabilitas kereta api lokal apabila
terdapat kemacetan yang diakibatkan banyaknya pengguna mobil.