digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB1.pdf


1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB2a.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB2b.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB3.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB4a.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB4b.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB4c.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-BAB5.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-COVER.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-PUSTAKAa.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-PUSTAKAb.pdf

1999 TS PP ACHMAD SJAFII 1-PUSTAKAc.pdf

ABSTRAK: Inti tesis ini menyangkut keberadaan batik pada rangkaian ritual adat masyarakat Paseseh, Madura. Permasalahan yang menjadi perhatian tesis ini adalah: (1) bagaimana dan sejauh mana budaya masyarakat Paseseh memberikan pengaruh terhadap bentuk ornamen batik dan maknanya? (2) Unsur-unsur apa sajakah yang muncul dalam bentuk motif batik yang digunakan pada rangkaian ritual adat masyarakat Paseseh? (3) Mengapa unsur-unsur bentuk motif batik tersebut dimanfaatkan sebagai wahana simbol? Dan (4), sejauh manakah makna motif batik itu bagi masyarakat adat Paseseh? Tesis ini mencoba mengidentifikasi, memahami, dan menjelaskan: pertama, kedudukan batik sebagai salah satu pedorran, sistem simbol, dan cara adaptif yang digunakan masyarakat Paseseh; kedua, ciri-ciri bentuk omamen batik Paseseh sebagai sebuah sistem simbol masyarakat Paseseh; ketiga, makna omamen batik sebagai salah satu sistem makna yang mencerminkan hasil interaksi masyarakat dengan lingkungannya. Menyadari bahwa kebudayaan merupakan unsur yang berpengaruh terhadap keberadaan batik Paseseh, maka pemahaman menyeluruh mengenai bentuk, peran, dan makna batik didasarkan pada pendekatan kebudayaan, yakni suatu cara memandang kebudayaan sebagai sebuah sistem. Dalam kerangka ini kebudayaan diartikan sebagai konsep yang digunakan untuk menganalisis dan sekaligus menjadi model kajian. Masalah yang diajukan dalam penelitian untuk tesis ini tebih menekankan pengungkapan proses dan makna, karena itu paradigma pendekatan dan strategi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Perspektif yang dijadikan titik pijak adalah fenomenologis yang bermatra etnografis. Dengan demikian, penelitian ini bersifat emik karena didasarkan pada upaya pemahaman empatik atau verstehen dalam kerangka pengetahuan pribumi yang diungkap dalam bentuk tukisan mendalara. Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa budaya masyarakat Paseseh memberi pengaruh yang besar terhadap keberadaan batiknya, balk yang menyangkut bentuk ornamen maupun makna simboliknya. Unsur-unsur yang muncul pada omamen batik adat Paseseh adalah flora, fauna, dan benda-benda yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur bentuk omamen itu dimanfaatkan sebagai simbol karena mencerminkan gagasan mitologis tentang keselarasan (cosmos yang didasari kosmologi mitis purba. Makna omamen batik Paseseh itu ternyata berperan bagi masyarakat Paseseh, hal ini dibuktikan melalui pemanfaatan batik pada rangkaian ritual daur kehidupan (yakni lahir, kawin, dan mati) dan ritual yang berkait dengan mata pencaharian utama penduduk (yakni rokat tase, gabey parao, dan toron parao).