digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Febi Inas Anisah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Febi Inas Anisah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Febi Inas Anisah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Febi Inas Anisah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Febi Inas Anisah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pandemi Covid-19 dan hambatan dari rendahnya harga minyak mentah dunia membuat negara meleset dari target realisasi investasi minyak dan gas (migas) pada 2020. Indonesia mengesahkan Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2020 yang membatalkan kewajiban pembagian kotor sebagai model untuk kontrak minyak dan gas baru, yang memungkinkan perusahaan memilih antara rezim pemulihan biaya atau pembagian kotor untuk blok masing-masing sebagai inisiatif untuk meningkatkan laju investasi. PTFUOGBA melakukan tindakan antisipatif dengan mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap Covid-19 dan arahan penyesuaian operasional hulu migas dalam mengantisipasi wabah pada Februari 2020. Meski mencapai beberapa target di tahun 2020, namun masih ada beberapa KPI yang belum tercapai. Organisasi menerapkan sistem manajemen kinerja sebagai instrumen utama untuk mempengaruhi kinerja keuangan dan produktivitas, yang pada gilirannya membantu mengubah strategi perusahaan menjadi hasil usaha. Evaluasi terhadap efektifitas sistem manajemen kinerja perlu dilakukan untuk menentukan perubahan apa saja yang diperlukan, sehingga PTFUOGBA harus memajukan sistem manajemen kinerjanya. Penilaian terhadap Performance Management System (PMS) di PTFUOGBA mengacu pada 8 aspek, yaitu kualitas dan pelanggan, pendekatan manajemen, strategi operasi, organisasi, kemampuan operasi, pengukuran kinerja, aset sumber daya manusia, dan teknologi, dengan prinsip-prinsip mereka untuk memiliki PMS yang kompetitif, dan menggunakan Current Reality Tree yang dirancang untuk membantu mengidentifikasi kendala sistem. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran kinerja dan aset sumber daya manusia dapat mendapat perhatian dan perbaikan. Kontribusi pribadi untuk KPI (key performance indicators) dan pengembangan karir, pembinaan, pelatihan, menciptakan tim juara, prioritas manajemen dan mengurangi bobot KPI bersama, manajemen kinerja yang lebih transparan adalah beberapa inisiatif yang dapat membantu untuk memiliki aplikasi yang lebih efektif dan mendapatkan keunggulan kompetitif.