Wilayah pesisir merupakan daerah yang dimanfaatkan untuk kegiatan manusia,
baik untuk kawasan permukiman, kawasan pariwisata, daerah nelayan dan sarana
umum lainnya. Setiap wilayah pesisir memiliki karakteristik tersendiri dan dapat
mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia maupun pengaruh dari alam. Pantai
Glagah yang berlokasi di pesisir kulon progo merupakan pantai berpasir dan
memiliki kemiringan yang curam sehingga gelombang pasang menuju pantai
menimbulkan longshore sediment transport yang menyebabkan mundurnya garis
pantai dan fasilitas sekitar pantai rusak. Untuk menanggulangi permasalahan
tersebut direncanakan untuk pembangunan groin di sekitar pantai. Analisis pasang
surut menggunakan Analisis Harmonik metode Admiralty dan Least Square
didapatkan nilai HHWL sebesar 1.339 m dan LLWL sebesar -1.276 m. Analisis
data angin digunakan untuk peramalan gelombang dengan metode Shore Protection
Manual (SPM 1984) didapatkan arah gelombang dominan yaitu selatan dan
tenggara.
Pemodelan gelombang menggunakan Delft3D pada gelombang arah dominan
dengan periode ulang 50 tahun. Didapatkan tinggi gelombang disekitar bangunan
sebesar 3.92 m.
Dari hasil perhitungan, Perencanaan groin di sepanjang 5.4 km dibutuhkan 19 groin
dengan panjang 83.33 m dan jarak antar groin 250 m. Perencanaan yang dibuat
meliputi dimensi groin, elevasi dan lebar puncak, perhitungan jumlah dan tebal
pelindung, alternatif material pelindung a-jack, tetrapod dan batu pecah, dan
rencana anggaran biaya. Biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan groin di Pantai
Glagah sebesar Rp 50.368.0000.000,00.