digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah pesisir merupakan daerah yang dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, baik untuk kawasan permukiman, kawasan pariwisata, daerah nelayan dan sarana umum lainnya. Setiap wilayah pesisir memiliki karakteristik tersendiri dan dapat mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia maupun pengaruh dari alam. Pantai Glagah yang berlokasi di pesisir kulon progo merupakan pantai berpasir dan memiliki kemiringan yang curam sehingga gelombang pasang menuju pantai menimbulkan longshore sediment transport yang menyebabkan mundurnya garis pantai dan fasilitas sekitar pantai rusak. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut direncanakan untuk pembangunan groin di sekitar pantai. Analisis pasang surut menggunakan Analisis Harmonik metode Admiralty dan Least Square didapatkan nilai HHWL sebesar 1.339 m dan LLWL sebesar -1.276 m. Analisis data angin digunakan untuk peramalan gelombang dengan metode Shore Protection Manual (SPM 1984) didapatkan arah gelombang dominan yaitu selatan dan tenggara. Pemodelan gelombang menggunakan Delft3D pada gelombang arah dominan dengan periode ulang 50 tahun. Didapatkan tinggi gelombang disekitar bangunan sebesar 3.92 m. Dari hasil perhitungan, Perencanaan groin di sepanjang 5.4 km dibutuhkan 19 groin dengan panjang 83.33 m dan jarak antar groin 250 m. Perencanaan yang dibuat meliputi dimensi groin, elevasi dan lebar puncak, perhitungan jumlah dan tebal pelindung, alternatif material pelindung a-jack, tetrapod dan batu pecah, dan rencana anggaran biaya. Biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan groin di Pantai Glagah sebesar Rp 50.368.0000.000,00.