digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Investor pada umumnya mencari investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang kecil. Portfolio optimal adalah sebuah metode diversifikasi untuk mengidentifikasi sahamsaham dalam portofolio yang menghasilkan return tertinggi pada risiko yang dapat diterima secara objektif. Dalam penelitian ini, tingkat return yang diharapkan dan konsekuensi risiko yang diterima dari hasil pembentukan portfolio menggunakan pendekatan Markowitz model, Single Index model dan Multi Index model akan diperbandingkan. Jangka waktu penelitian yang diambil adalah lima tahun yaitu dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Populasi data penelitian menggunakan saham-saham dari Indeks LQ45. Penyaringan saham digunakan untuk mengumpulkan saham-saham potensial yang secara konsisten terdaftar dalam Indeks LQ45 selama lima tahun terakhir. Jumlah akhir populasi saham dalam penelitian ini adalah 38 saham dan dianalisis oleh 3 metode yang telah disebut diatas. Hasil analisa menunjukan bahwa dari portfolio-portfolio optimal yang terbentuk, berasal dari kombinasi 11 saham. Portfolio hasil dari Single Index Model menjadi portfolio yang paling unggul dengan tingkat return yang diharapkan adalah 1.05% dan resiko pada 3.74%, diikuti oleh portfolio hasil dari Multi Index Model dengan tingkat return yang diharapkan adalah 0.87% dan resiko pada 3.37%, dan portfolio dari Markowitz Model menjadi yang portfolio paling rendah dengan tingkat return yang diharapkan adalah 0.76% dan resiko padq 3.72%. Perbandingan kinerja menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Ratio dan Jensen's Alpha; juga menunjukkan hasil yang serupa, dimana portofolio hasil Single Index Model memiliki rasio tertinggi dari semua ukuran kinerja, diikuti oleh Multi Index dan Markowitz Model. Hal ini dapat diartikan bahwa Model Indeks Tunggal merupakan metode analisis yang paling cocok untuk membangun portofolio optimal di Bursa Efek Indonesia.