digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Varian Sayoga.pdf
PUBLIC Devi Septia Nurul

Daerah perkotaan di Cekungan Bandung mengalami pertumbuhan penduduk dan infrastruktur yang berkembang pesat, fenomena ini menimbulkan potensi bencana seperti penurunan muka tanah, kerusakan bangunan, kesulitan mendapatkan air tanah, dan perluasan banjir. Penurunan tanah ini disebabkan oleh kompaksi sedimen akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan di zona akuifer dan peningkatan beban infrastruktur di permukaan. Untuk menggambarkan kompaksi sedimen di area studi menggunakan metode gaya berat gradien vertikal. Gaya berat gradien vertikal merupakan variasi pengukuran gayaberat yang dilakukan pada satu titik dengan ketinggian yang berbeda untuk meningkatkan respon anomali dangkal. pengukuran metode gradien vertikal di Cekungan Bandung dilakukan sebayak 100 titik stasiun. Anomali positif pada gaya berat gradien vertikal berhubungan dengan nilai densitas yang meningkat yang mengindikasikan kompaksi sedimen yang berkorelasi dengan penurunan permukaan tanah dan air tanah yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur di permukaan dan pengambilan air tanah yang berlebihan. Untuk memahami kondisi bawah permukaan pemodelan ke depan dilakukan pada anomali gravitasi residual dan vertical gradient secara bersamaan pada 2 sayatan di Formasi Kosambi. Dari pemodelan ke depan ditemukan lapisan dengan kontras densitas lebih tinggi pada sekitar 200 m dari permukaan yang di perkirakan merupakan breksi dari batas Formasi Beser dengan nilai kontras densitas +0,15 gr/cc. Selain itu di indikasiakan keberadaan kompaksi sedimen dengan kedalaman yang bervariasi dari sekitar 50 m hingga 100 m dengan nilai kontras densitas +0,1 gr/cc.