Di pasar tenaga kerja yang kompetitif saat ini, perusahaan memerlukan nilai utama yang dianut sebagai daya tarik untuk mempertahankan sumber daya manusianya demi mencapai kinerja yang lebih baik - hal ini disebut sebagai employer branding. Namun, pemahaman tentang peran employer branding di sektor industri manufaktur pertahanan di Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui nilai utama yang menjadi fokus perusahaan industri manufaktur pertahanan Indonesia dalam upaya mempertahankan sumber daya manusia bertalenta yang dimiliki demi mencapai kinerja yang lebih baik.
Penelitian ini dilakukan mengingat tingginya turnover rate karyawan di BUMN sektor industri manufaktur pertahanan Indonesia. Perusahaan-perusahaan pada sektor tersebut telah mengupayakan beberapa nilai sebagai daya tarik untuk mempertahankan karyawannya demi mencapai kinerja yang lebih baik, seperti pengembangan karir, pemberian compensation and punishment, serta perbaikan budaya organisasi. Namun, nilai-nilai diatas belum memberikan hasil yang optimal dalam mempertahankan karyawan dan mendapatkan produktivitas lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengembangkan nilai yang ada dengan mempertimbangkan nilai lainnya seperti interest value, application value, keseimbangan kerja-hidup, serta kepemimpinan transformasional. Penelitian ini juga akan menyelidiki pentingnya retensi karyawan untuk memperkuat hubungan antara employer branding dan produktivitas perusahaan di sektor industri manufaktur pertahanan Indonesia.
Survei dilakukan terhadap karyawan internal BUMN industri manufaktur pertahanan Indonesia di 3 (tiga) perusahaan alat utama yaitu PTDI, PT Pindad, dan PT PAL. Data yang terkumpul berasal dari 293 responden. Metode yang digunakan ialah PLS-SEM, yang berguna untuk memprediksi nilai utama employer branding di perusahaan-perusahaan BUMN industri manufaktur pertahanan. Kemudian, pemodelan struktural pada metode PLS-SEM dilakukan untuk menguji hipotesis yang disusun dari hubungan antara employer branding, retensi karyawan dan produktivitas perusahaan.
ii
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat nilai yang berbeda pada masing-masing perusahaan, dimana PTDI dapat fokus dalam hal peningkatan nilai budaya, pengembangan karir, dan nilai interest. PT Pindad dapat mengimplementasikan peningkatan nilai budaya dan nilai kepemimpinan. Selanjutnya, PT PAL dapat fokus pada implementasi nilai compensation, budaya, interest, dan kepemimpinan. Penelitian ini juga ditemukan bahwa, employer branding dapat meningkatkan baik retensi karyawan maupun produktivitas perusahaan. Selain itu, retensi karyawan secara langsung dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Retensi karyawan juga mampu memperkuat hubungan antara employer branding dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan di sektor industri manufaktur pertahanan Indonesia.
Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk PTDI dapat mempertahankan budaya kekeluargaan dan kerjasama tim yang telah ada, serta sistem pelatihan melalui program learning dan knowledge. Namun, PTDI perlu dilengkapi dengan upaya meningkatkan agresivitas karyawan dalam bekerja, memperbanyak inovasi, serta memperbaiki jenjang karir karyawan. PT Pindad dapat mempertahankan sistem jenjang karir dan budaya kekeluargaannya. Namun, PT Pindad harus meningkatkan agresivitas karyawan dalam bekerja, serta mengembangkan program transformational leaders. Terakhir, PT PAL dapat mempertahankan sistem reward serta budaya kekeluargaan dan kerjasama tim yang telah ada. Namun, PT PAL perlu melakukan peningkatan inovasi, agresivitas dalam bekerja, dan pelatihan kepemimpinan.