
COVER Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan 
BAB 1 Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan 
BAB 2 Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan 
BAB 3 Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan 
BAB 4 Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan 
BAB 5 Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan 
PUSTAKA Muhammad Jupaka Syahputra
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan
Penelitian ini menyelidiki hubungan antara faktor – faktor utama dan tingkat retensi
karyawan Generasi Z (Gen-Z) di tempat kerja, menggunakan metode analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
komprehensif tentang elemen-elemen yang secara signifikan mempengaruhi retensi
karyawan Gen-Z, khususnya di lingkungan startup. Data kualitatif dikumpulkan
melalui wawancara, yang menyoroti kebutuhan finansial yang signifikan, harapan
tinggi akan kemajuan karir, dan dampak buruk jam kerja yang panjang terhadap
kepuasan kerja dan retensi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif,
regresi linear berganda, dan uji t untuk memvalidasi temuan kualitatif dan
mengeksplorasi faktor-faktor tambahan yang mempengaruhi tingkat retensi. Analisis
data deskriptif memberikan gambaran umum tentang karakteristik data yang
dikumpulkan, dengan menggunakan ukuran statistik seperti mean, median, standar
deviasi, dan standar error. Uji Jarque-Bera digunakan untuk memeriksa normalitas
distribusi data, sedangkan regresi linear berganda menganalisis hubungan antara
variabel dependen dan independen. Penelitian ini menemukan bahwa faktor finansial,
keseimbangan kerja-hidup, dan budaya perusahaan yang terbuka dan kolaboratif
adalah penentu utama retensi karyawan Gen-Z. Secara spesifik, peluang untuk
keuntungan finansial, manfaat karyawan yang komprehensif, dan perasaan dihargai
iv
secara finansial diidentifikasi sebagai faktor signifikan yang berkontribusi terhadap
rasa aman ekonomi karyawan secara keseluruhan. Aspek finansial ini, bersama dengan
lingkungan kerja yang mendukung yang mempromosikan komunikasi dan kerja tim
yang efektif, ditemukan meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas di kalangan
karyawan Gen-Z. Triangulasi data kualitatif dan kuantitatif mengungkapkan bahwa
faktor finansial, kondisi kantor, dan tawaran pekerjaan yang lebih baik di tempat lain
adalah faktor utama yang mempengaruhi retensi Gen-Z. Di antara faktor-faktor ini,
faktor finansial diidentifikasi memiliki pengaruh terbesar. Penelitian ini juga menyoroti
faktor-faktor minor seperti sistem perekrutan yang tidak sesuai, globalisasi, dan
keberanian Gen-Z untuk mengambil risiko. Globalisasi ditemukan menjadi faktor
retensi yang signifikan karena kemudahan akses informasi tentang pekerjaan, gaji, dan
peluang karir, memungkinkan karyawan Gen-Z membuat keputusan yang terinformasi
tentang pekerjaan mereka. Selain itu, keberanian untuk mengambil risiko juga dilihat
sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat retensi. Perbandingan hasil regresi linear
berganda, baik dengan maupun tanpa variabel kontrol, memberikan wawasan yang
lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat retensi. Persamaan
regresi mengidentifikasi variabel-variabel signifikan, termasuk peluang untuk
keuntungan finansial, manfaat karyawan, perasaan dihargai secara finansial, peluang
promosi, komunikasi, kolaborasi, dan usia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor
finansial, keseimbangan kerja-hidup, dan budaya perusahaan yang terbuka dan
kolaboratif sangat penting untuk mempertahankan karyawan Gen-Z. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan finansial dan harapan untuk kemajuan karir
adalah faktor utama yang mempengaruhi karyawan Gen-Z di startup. Kebutuhan
finansial yang tidak terpenuhi atau harapan karir yang tidak realistis dapat
menyebabkan ketidakpuasan kerja dan meningkatnya tingkat perputaran karyawan.
Oleh karena itu, startup perlu memprioritaskan upaya untuk memenuhi kebutuhan
finansial karyawan dan menerapkan program pengembangan karir yang kuat untuk
mempertahankan talenta Gen-Z yang berharga. Berdasarkan temuan tersebut,
penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan penelitian longitudinal untuk
melacak perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi retensi Gen-Z dari waktu ke
v
waktu. Penelitian komparatif antara startup dan organisasi lain, serta penelitian
interseksional yang mengeksplorasi pengaruh gender, latar belakang sosial-ekonomi,
atau keragaman budaya terhadap retensi, juga disarankan. Selain itu, penelitian
kualitatif yang mendalam untuk mengeksplorasi perasaan, harapan, dan motivasi
karyawan Gen-Z direkomendasikan untuk memahami dinamika kompleks di balik
keputusan mereka untuk tetap atau meninggalkan perusahaan. Sebagai kesimpulan,
penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi retensi karyawan Gen-Z, menekankan pentingnya keamanan finansial,
peluang pengembangan karir, dan lingkungan kerja yang mendukung. Dengan
menangani faktor-faktor ini, organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
loyalitas di kalangan karyawan Gen-Z, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat
retensi.