digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menyelidiki hubungan antara faktor – faktor utama dan tingkat retensi karyawan Generasi Z (Gen-Z) di tempat kerja, menggunakan metode analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang elemen-elemen yang secara signifikan mempengaruhi retensi karyawan Gen-Z, khususnya di lingkungan startup. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara, yang menyoroti kebutuhan finansial yang signifikan, harapan tinggi akan kemajuan karir, dan dampak buruk jam kerja yang panjang terhadap kepuasan kerja dan retensi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif, regresi linear berganda, dan uji t untuk memvalidasi temuan kualitatif dan mengeksplorasi faktor-faktor tambahan yang mempengaruhi tingkat retensi. Analisis data deskriptif memberikan gambaran umum tentang karakteristik data yang dikumpulkan, dengan menggunakan ukuran statistik seperti mean, median, standar deviasi, dan standar error. Uji Jarque-Bera digunakan untuk memeriksa normalitas distribusi data, sedangkan regresi linear berganda menganalisis hubungan antara variabel dependen dan independen. Penelitian ini menemukan bahwa faktor finansial, keseimbangan kerja-hidup, dan budaya perusahaan yang terbuka dan kolaboratif adalah penentu utama retensi karyawan Gen-Z. Secara spesifik, peluang untuk keuntungan finansial, manfaat karyawan yang komprehensif, dan perasaan dihargai iv secara finansial diidentifikasi sebagai faktor signifikan yang berkontribusi terhadap rasa aman ekonomi karyawan secara keseluruhan. Aspek finansial ini, bersama dengan lingkungan kerja yang mendukung yang mempromosikan komunikasi dan kerja tim yang efektif, ditemukan meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas di kalangan karyawan Gen-Z. Triangulasi data kualitatif dan kuantitatif mengungkapkan bahwa faktor finansial, kondisi kantor, dan tawaran pekerjaan yang lebih baik di tempat lain adalah faktor utama yang mempengaruhi retensi Gen-Z. Di antara faktor-faktor ini, faktor finansial diidentifikasi memiliki pengaruh terbesar. Penelitian ini juga menyoroti faktor-faktor minor seperti sistem perekrutan yang tidak sesuai, globalisasi, dan keberanian Gen-Z untuk mengambil risiko. Globalisasi ditemukan menjadi faktor retensi yang signifikan karena kemudahan akses informasi tentang pekerjaan, gaji, dan peluang karir, memungkinkan karyawan Gen-Z membuat keputusan yang terinformasi tentang pekerjaan mereka. Selain itu, keberanian untuk mengambil risiko juga dilihat sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat retensi. Perbandingan hasil regresi linear berganda, baik dengan maupun tanpa variabel kontrol, memberikan wawasan yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat retensi. Persamaan regresi mengidentifikasi variabel-variabel signifikan, termasuk peluang untuk keuntungan finansial, manfaat karyawan, perasaan dihargai secara finansial, peluang promosi, komunikasi, kolaborasi, dan usia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor finansial, keseimbangan kerja-hidup, dan budaya perusahaan yang terbuka dan kolaboratif sangat penting untuk mempertahankan karyawan Gen-Z. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan finansial dan harapan untuk kemajuan karir adalah faktor utama yang mempengaruhi karyawan Gen-Z di startup. Kebutuhan finansial yang tidak terpenuhi atau harapan karir yang tidak realistis dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan meningkatnya tingkat perputaran karyawan. Oleh karena itu, startup perlu memprioritaskan upaya untuk memenuhi kebutuhan finansial karyawan dan menerapkan program pengembangan karir yang kuat untuk mempertahankan talenta Gen-Z yang berharga. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan penelitian longitudinal untuk melacak perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi retensi Gen-Z dari waktu ke v waktu. Penelitian komparatif antara startup dan organisasi lain, serta penelitian interseksional yang mengeksplorasi pengaruh gender, latar belakang sosial-ekonomi, atau keragaman budaya terhadap retensi, juga disarankan. Selain itu, penelitian kualitatif yang mendalam untuk mengeksplorasi perasaan, harapan, dan motivasi karyawan Gen-Z direkomendasikan untuk memahami dinamika kompleks di balik keputusan mereka untuk tetap atau meninggalkan perusahaan. Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang mempengaruhi retensi karyawan Gen-Z, menekankan pentingnya keamanan finansial, peluang pengembangan karir, dan lingkungan kerja yang mendukung. Dengan menangani faktor-faktor ini, organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas di kalangan karyawan Gen-Z, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat retensi.