digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Kevin Manatap Manurung
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN KEVIN MANATAP MANURUNG 12017070.pdf
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

Laterit adalah hasil dari pelapukan intensif pada kondisi lembap dan beriklim tropis dalam waktu yang lama serta berkaitan dengan pelapukan kimiawi, pergerakan fluktuatif muka air tanah, dan pengayaan sekunder. Endapan laterit dapat menghasilkan komoditas seperti Ni, Fe, Al, Mn, Co, Au, dan unsur tanah jarang (UTJ). Daerah penelitian berada di Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas ±231 km2 dan berada pada koordinat 393851 – 411714 mT dan 9609622 – 9622586 mU zona 51S datum WGS1984. Daerah penelitian terbentuk dari kepingan benua Sulawesi Tenggara dan kerak samudra dengan endapan nikel laterit berasal dari pelapukan batuan ultramafik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan karakteristik endapan nikel laterit serta korelasinya dengan kelimpahan UTJ yang dihubungkan dengan faktor topografi dan litologi. Data-data yang digunakan berupa data sekunder dari artikel-artikel seperti data X-Ray Fluorescence (XRF) dan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS) dari 4 lokasi endapan nikel laterit (Asera, Andowia, Wawolimbue, dan Marombo) dan 7 lokasi batuan dasar. Dalam penelitian ini digunakan diagram unsur-unsur serta korelasi Spearman. Dari analisis tersebut, diperkirakan terdapat dua batuan dasar yang berbeda pada endapan nikel laterit, yaitu lerzolit dan olivin websterit. Pelapukan batuan pada daerah penelitian membentuk zona top soil, limonit, dan saprolit dengan zona batuan dasar yang tidak tersingkap. Terdapat perbedaan kelimpahan unsur berdasarkan litologi dengan kelimpahan Fe2O3, MnO, Cr2O3, dan NiO tertinggi berasal dari endapan nikel laterit dengan batuan dasar lerzolit. Berdasarkan pembagian litologi juga diperkirakan pH dan Eh pada endapan nikel laterit berbeda-beda. Nikel laterit dengan batuan dasar lerzolit diperkirakan memiliki pH 7-9 dan nikel laterit dengan batuan dasar olivin websterit diperkirakan memiliki pH 4-7 dengan keduanya mengalami kondisi oksidasi. Secara umum, Ni mengalami pengayaan pada zona saprolit sedangkan UTJ mengalami pengayaan pada zona limonit. Berdasarkan analisis korelasi Spearman, UTJ memiliki korelasi positif dengan Al2O3, Fe2O3, Cr2O3, TiO2, dan MnO.