COVER Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Firda Haifa Fadhilah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Wilayah Kertajati adalah wilayah yang didominasi oleh kenampakan geologi
berupa batuan lunak yaitu batuan sedimen Kuarter Bawah (Qos) yang mengalami
pelapukan pada sebagian besar daerah penelitian dan adanya kenampakan Endapan
Aluvium (Qa) pada sisi tenggara. Kondisi batuan lunak yang berada di atas batuan
yang lebih keras akan mengakibatkan amplifikasi saat terjadinya gempa bumi.
Dikarenakan pada barat daya daerah penelitian terdapat Sesar Baribis yang
menunjam dari Purwakarta dan Majalengka. Sesar ini juga diperkirakan sempat
mengakibatkan gempa paling besar yang pernah tercatat di Pulau jawa yang terjadi
pada abad ke-17. Pada penelitian ini, pengolahan data mikrotremor dengan metode
Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) diharapkan dapat menjadi suatu
upaya mitigasi bencana di wilayah Kertajati mengingat di wilayah tersebut juga
telah dibangun Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB). HVSR adalah
metode seismik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dinamik
tanah berupa frekuensi dominan dan amplifikasi, serta dapat menghasilkan gambaran
struktur seismik bawah permukaan. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan
diperoleh nilai frekuensi dominan bervariasi dengan rentang 0,6-18 Hz sedangkan
nilai amplifikasi memiliki rentang 1,26-6,3. Frekuensi dominan bernilai rendah
berada pada sisi tengah, barat, dan bagian tenggara dari daerah penelitian
mengindikasikan ketebalan lapisan sedimen yang relatif lebih besar. Sedangkan
nilai amplifikasi bernilai tinggi dominan berada pada bagian tengah dan sisi utara
dari daerah penelitian. Kemudian dilakukan inversi kurva HVSR dengan metode Neighbourhood Algorithm untuk mengetahui informasi nilai ???????? bawah permukaan
yang kemudian diasosiasikan dengan karakteristik lapisan bawah permukaan.
Diperoleh nilai ???????? berkisar antara 53-3027 m/s untuk rentang kedalaman hingga
610 m, dengan nilai relatif lebih rendah pada sisi tengah, tenggara, dan barat laut,
daerah penelitian. Dilakukan juga pengelompokan jenis tanah dengan nilai rata-rata
kecepatan gelombang ???????? hingga kedalaman 30 m yang menunjukkan jenis tanah
wilayah kertajati berupa tanah sedang (SD) dan tanah padat atau batuan lunak (SC).