digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nova Novelyarisyanti
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Kota Solok terletak di sepanjang jalur patahan aktif Sumatera yang lebih dikenal dengan Segmen Sianok dan Segmen Sumani. Kedua Segmen tersebut sangat menarik karena sejarah kerusakan yang terjadi akibat gempabumi yang terjadi di kedua segmen tersebut serta letaknya yang berada di lokasi padat penduduk. Selain itu, wilayah Kota Solok ditutupi oleh endapan lunak berupa aluvium dan soil hasil pelapukan batuan. Oleh karena itu, Kota Solok rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh goncangan dari gelombang seismik yang bersumber dari gempabumi. Goncangan tersebut dapat mengalami amplifikasi yang disebabkan oleh lapisan sedimen permukaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu pemahaman yang lebih baik mengenai karakteristik sedimen permukaan di wilayah ini. Salah satu parameter yang berperan penting dalam mengestimasi amplifikasi gelombang adalah kecepatan gelombang geser. Dalam penelitian ini kecepatan gelombang geser diperoleh dari pemodelan data mikrotremor array sedangkan nilai amplifikasi diperoleh dari kombinasi data array dan single station. Pengukuran mikrotremor array dilakukan di 9 lokasi sedangkan mikrotremor single station pada 98 lokasi. Berdasarkan hasil pemodelan mikrotremor array di 9 lokasi, nilai Vs di lapisan sedimen permukaan berkisar antara 113,33 m/s sampai dengan 210,02 m/s yang menggambarkan endapan aluvium. Frekuensi dominan lapisan sedimen di daerah penelitian berkisar antara 0,35 Hz sampai dengan 14,75 Hz. Adapun hasil perhitungan nilai amplifikasi berkisar antara 1,04 sampai dengan 1,94 dan nilai indeks kerentanan seismik di daerah penelitian berkisar antara 0,07 sampai dengan 5,81. Daerah dengan indeks kerentanan yang tinggi berada di bagian tenggara yang umumnya menempati daerah endapan limpah banjir dan endapan aluvium, daerah tersebut juga memiliki amplifikasi yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan daerah lainnya.