BAB 1 Cacha Ariesta Aprilla
EMBARGO  2027-05-22 
EMBARGO  2027-05-22 
BAB 2 Cacha Ariesta Aprilla
EMBARGO  2027-05-22 
EMBARGO  2027-05-22 
BAB 3 Cacha Ariesta Aprilla
EMBARGO  2027-05-22 
EMBARGO  2027-05-22 
BAB 4 Cacha Ariesta Aprilla
EMBARGO  2027-05-22 
EMBARGO  2027-05-22 
BAB 5 Cacha Ariesta Aprilla
EMBARGO  2027-05-22 
EMBARGO  2027-05-22 
Fokus utama permasalahan perubahan iklim global mengarah kepada pengurangan emisi CO2
sebagai emisi yang paling dominan dari emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Komitmen Indonesia
yang merupakan tindak lanjut dari Paris Agreement tertuang dalam Nationally Determined
Contribution (NDC) di mana Indonesia menetapkan target penurunan tingkat emisi GRK
sebesar 29% di bawah tingkat emisi baseline di tahun 2030 dengan upaya-upaya mitigasi
dengan pendanaan sendiri dan penurunan sebesar 41% dengan bantuan internasional.
Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan oleh sub-sektor pembangkit listrik yaitu dengan
penerapan biomass co-firing. Penelitian ini ditujukan untuk menilai kelayakan penerapan
biomass co-firing di PLTU batubara dari segi teknologi, ekonomi, dan lingkungan. PLTU yang
ditinjau dalam penelitian ini adalah PLTU Batubara (2 x 110 MW), di Provinsi Riau.
Teknologi yang digunakan adalah Circulating Fluidized Bed (CFB). Kelayakan dari segi
teknologi mencakup analisis kinerja teknologi pada penerapan biomass co-firing untuk
teknologi yang dioperasikan pada saat ini. Bahan bakar biomassa yang dikaji adalah cangkang
sawit dengan variasi perimbangan bahan bakar biomassa dan batubara antara 0 – 20% (nilai
energi). Aspek lingkungan mencakup emisi GRK dan polusi udara (SOx, NOx, dan PM10).
Aspek Ekonomi mencakup cost dan benefit di mana aspek Cost mencakup biaya bahan bakar,
biaya modifikasi, biaya pajak karbon. Aspek Benefit mencakup potensi reduksi emisi GRK,
penghematan biaya-biaya bahan bakar dan pajak karbon. Perhitungan emisi dilakukan dengan
mengikuti ketentuan dalam Pedoman Penyelenggaraan dan Pelaporan Inventarisasi Gas Rumah
Kaca Bidang Energi Sub Bidang Ketenagalistrikan, yang merujuk pada Intergovermental
Panel Climate Change (IPCC) Guideline 2006. Perhitungan polusi udara dilakukan dengan
mengikuti ketentuan dalam European Environment Agency (EEA) Guidebook 2019.
Penelitian ini menunjukkan implementasi biomass co-firing pada sebuah PLTU Batubara (2 x
110 MW) dengan biomass ratio 10-20% dinilai layak untuk dilakukan dari Aspek Teknis
dengan derating tidak lebih dari 2%, Aspek Lingkungan dengan PM10 dan NOx berturut-turut
tidak melebihi 100 mg/Nm3 dan 550 mg/Nm3, serta Aspek Ekonomi dengan Net Present Value
mencapai 4,4-22,4 juta USD dan Internal Rate of Return sebesar 19-66%. Implementasi
biomass co-firing dilaksanakan secara direct co-firing dengan biomass ratio 10%, untuk
menghasilkan penurunan emisi GRK sebanyak 130.000 ton CO2e/tahun. Cangkang sawit yang
perlu disediakan sebanyak 207 ton/hari dan keuntungan yang diperoleh adalah 1,20 juta
USD/tahun.